Insiden pemasangan bendera Malaysia secara terbalik oleh suporter Indonesia dalam pertandingan Piala AFF U-23 2025 memicu reaksi keras dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Kejadian ini terjadi saat laga Grup A antara Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/7), yang berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Presiden FAM, Datuk Mohd Joehari Ayub, tidak tinggal diam dan memilih melaporkan tindakan tersebut kepada badan sepak bola regional dan internasional, yakni AFF dan AFC. Menurutnya, perilaku seperti ini tidak bisa dianggap remeh dan harus ditindak tegas demi menjaga sportifitas dan hubungan baik antar negara.
Reaksi Tegas Presiden FAM
“Kami telah berkomunikasi dengan AFF dan AFC mengenai masalah ini. Kami memandang serius insiden tersebut dan tidak akan memberikan toleransi terhadap perilaku semacam ini,” ujar Datuk Mohd Joehari Ayub, seperti dilansir makanbola.com pada Jumat, 27 Juli 2025.
Dalam insiden tersebut, bendera Malaysia dipasang terbalik dan diberi tanda silang besar di bagian tengahnya oleh kelompok suporter Indonesia, yang menimbulkan kontroversi dan kemarahan dari pihak Malaysia.
Belum Ada Pernyataan Resmi Dari PSSI, AFF, dan AFC
Meski laporan resmi dari FAM sudah disampaikan, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi yang keluar dari PSSI, AFF, maupun AFC terkait rencana penanganan laporan tersebut. Situasi ini masih menjadi perhatian publik, mengingat pentingnya menjaga sikap sportif dan saling menghormati dalam kompetisi antar negara.
Sejarah Pemasangan Bendera Terbalik
Insiden pemasangan bendera terbalik bukanlah hal baru dalam hubungan sepak bola Indonesia-Malaysia. Pada SEA Games 2017 yang berlangsung di Malaysia, bendera Indonesia juga pernah terpasang terbalik dalam sebuah booklet resmi acara tersebut. Kejadian serupa kembali terulang pada SEA Games 2023 di Kamboja, yang menambah catatan kurang menyenangkan terkait penghormatan simbol negara dalam ajang olahraga internasional.