Babak pertama Wimbledon 2025 langsung menghadirkan kejutan besar. Coco Gauff, petenis muda Amerika Serikat yang menempati unggulan kedua dunia, harus mengakui keunggulan Dayana Yastremska dari Ukraina setelah kalah dua set langsung, 7-6 (7-3), 6-1 di Court One yang penuh sesak.
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Gauff. Baru saja meraih gelar French Open, ia datang ke London dengan status favorit juara, namun justru terhenti di awal. Kekalahan ini pun membuat Gauff tidak bisa menahan emosinya dan menegaskan perlunya perubahan agar bisa bersaing lebih baik di lapangan rumput.
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Gauff tampak berkaca-kaca. Ia menyebut penampilannya kali ini penuh kesalahan sendiri dan servis ganda yang berulang kali terjadi, membuka peluang besar bagi lawannya yang kini melaju ke babak kedua.
“Saya sadar, saya harus sedikit mengubah gaya bermain. Itu memang tidak mudah, tapi saya yakin kalau bisa melakukan penyesuaian, saya punya peluang untuk sukses di sini,” ujar Gauff. “Saya benar-benar ingin tampil baik di Wimbledon. Saya tidak mau menyerah di atas rumput pada awal karier saya, tetapi jelas saya harus melakukan perubahan jika ingin sukses.”
Kekalahan ini juga membuat Gauff mempertanyakan persiapan menuju musim lapangan rumput, terutama setelah perjalanan panjang di Roland Garros. “Mungkin saya butuh lebih banyak pertandingan di atas rumput sebelum tampil di Wimbledon. Memang sulit, apakah harus buru-buru bertanding atau justru memberi waktu istirahat setelah Prancis Terbuka,” katanya.
Hari Penuh Kejutan untuk Para Unggulan
Ternyata, Gauff bukan satu-satunya unggulan yang tumbang di babak pertama. Jessica Pegula, unggulan ketiga asal Amerika Serikat, harus angkat koper lebih awal usai dikalahkan Elisabetta Cocciaretto dari Italia, yang berperingkat 116 dunia, dengan skor 6-2, 6-3. Pegula menyebut hasil ini sebagai yang terburuk sepanjang tahun baginya, meski cedera di lutut kanan tidak terlalu mengganggu.
Tak berselang lama, giliran unggulan kelima dari Tiongkok, Zheng Qinwen, yang harus menerima nasib serupa. Ia takluk dari Katerina Siniakova asal Ceko, spesialis ganda yang telah tiga kali juara Wimbledon di nomor tersebut, dengan skor 7-5, 4-6, 6-1. Ini menjadi kekalahan ronde pertama ketiga berturut-turut bagi Zheng di Wimbledon – dan untuk kedua kalinya dijegal Siniakova di babak awal.
Sementara para unggulan besar bertumbangan, beberapa nama favorit masih mulus melaju. Iga Swiatek, unggulan kedelapan asal Polandia, melaju ke babak selanjutnya dengan kemenangan 7-5, 6-1 atas Polina Kudermetova dari Rusia. Remaja sensasional Mirra Andreeva juga menang atas Mayar Sherif 6-3, 6-3, dan juara Wimbledon 2022 Elena Rybakina tampil dominan dengan skor 6-2, 6-1 atas Elina Avanesyan.
Kekalahan Gauff dan para unggulan lain menjadi peringatan betapa pentingnya adaptasi dan persiapan menghadapi turnamen Grand Slam, terutama di permukaan rumput yang dikenal sulit diprediksi. Gauff mengaku akan mengevaluasi persiapan dan jadwal turnamennya agar dapat tampil lebih siap di Wimbledon tahun depan.
Wimbledon 2025 baru saja dimulai, namun drama dan kejutan sudah terjadi sejak hari pertama. Menarik untuk menantikan siapa saja yang akan melaju dan siapa yang justru menjadi korban selanjutnya di turnamen legendaris ini.