Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan langkah awal yang akan diambil untuk membangun Liga Sepak Bola Putri profesional di Indonesia. Rencana ini akan dimulai dengan menggelar kompetisi pramusim pada tahun 2026, sebagai fondasi penting menuju liga yang kuat dan berkelanjutan.

Pengumuman tersebut disampaikan Erick saat menyaksikan langsung pertandingan semifinal Hydroplus Piala Pertiwi U14 & U16 All Stars di Supersoccer Arena, Kudus, pada Sabtu pagi (12/7/2025). Acara ini juga dihadiri oleh Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor R. Hartono, serta Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, yang bersama-sama mendukung perkembangan sepak bola putri di Tanah Air.

Komitmen Jangka Panjang Djarum Foundation

Turnamen Hydroplus Piala Pertiwi U14 & U16 2025 merupakan lanjutan dari MilkLife Soccer Challenge (MLSC) yang sukses digelar di delapan kota sejak 2023. Hingga Juni 2025, kompetisi ini telah diikuti oleh lebih dari 24.429 pemain sepak bola putri usia dini dari 1.257 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.

Dalam konferensi pers, Victor Hartono menegaskan bahwa sejak 2023, Djarum Foundation berkomitmen mendukung pembinaan sepak bola putri melalui ajang MLSC. Ia menyoroti pentingnya pembinaan usia dini sebagai kunci mencetak atlet berprestasi di masa depan.

“Kami percaya kompetisi yang konsisten dan bertingkat dapat membentuk sistem pembinaan yang kokoh untuk memajukan sepak bola putri Indonesia,” ujar Victor. Ia juga menekankan bahwa pembangunan liga putri harus dilakukan secara bertahap dengan fokus pada kualitas dan daya tarik kompetisi agar bisa menggaet publik dan sponsor.

Persiapan Liga Sepak Bola Putri Profesional

Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI tengah menyiapkan fondasi untuk Liga Sepak Bola Putri profesional. Salah satu langkah awal adalah menggelar kompetisi pramusim pada 2026, yang akan diinisiasi oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan melibatkan empat klub pionir, yaitu Persib, Persija, Tangerang, dan Dewa United.

Iklan

“Kita tidak bisa langsung membangun liga secara instan. Kompetisi pramusim ini akan menjadi embrio bagi liga yang kuat dan berkelanjutan. Tahun berikutnya, jumlah peserta bisa bertambah,” tegas Erick.

Menurutnya, kompetisi ini juga bertujuan menciptakan ekosistem sepak bola putri yang kompetitif sekaligus inklusif. Erick juga mengingatkan pentingnya kesabaran dalam proses pembinaan pemain muda.

“Para pemain U16 yang saat ini berlaga berpotensi menjadi wakil Indonesia di Piala Dunia 2031 jika kita serius membina mereka. Proses ini membutuhkan waktu dan komitmen bersama,” pungkas Erick.