Petenis asal Italia, Jannik Sinner, menarik perhatian dunia tenis jelang dimulainya Wimbledon 2025. Sebagai unggulan teratas dan peringkat satu dunia, Sinner memulai perjuangannya menghadapi kompatriotnya, Luca Nardi, pada babak pertama turnamen Grand Slam bergengsi tersebut.
Sinner datang ke Wimbledon dengan catatan performa yang naik turun. Setelah tersingkir di babak 16 besar Terra Wortmann Open di Halle oleh Alexander Bublik yang kemudian menjadi juara, ia juga harus menerima kekalahan di final French Open dari Carlos Alcaraz. Sebelumnya, Sinner juga kalah di final Italian Open dari lawan yang sama.
Meski begitu, Sinner tetap optimistis mengejar gelar Grand Slam keempatnya di London, sementara Alcaraz membidik gelar keenam Grand Slam di Wimbledon tahun ini.
Menjelang Wimbledon, dua anggota tim Sinner mundur. Namun, pelatih Darren Cahill memastikan bahwa Sinner kini berada dalam kondisi terbaik. “Dia menjalani latihan rumput terbaik sepanjang kariernya. Fisik dan mentalnya sangat segar,” ujar Cahill dalam wawancara dengan ESPN.
Cahill menambahkan, “Dua laga awal akan menjadi ujian. Jika mampu melewatinya, saya yakin ia akan tampil maksimal. Sinner sadar, peluangnya di turnamen besar seperti ini masih sangat terbuka selama 10 hingga 12 tahun ke depan jika konsisten.”
Cahill juga mengungkapkan, “Mentalitas Sinner sangat kuat dan ia punya perspektif jelas tentang pencapaiannya. Meski gagal di Roland Garros, ia tetap mengapresiasi prosesnya dan yakin bisa menebus di kesempatan berikutnya.”
Dominasi Sinner dan Alcaraz di Grand Slam
Di usianya yang baru 23 tahun, Sinner berhasil mempertahankan posisi puncak dunia, dengan Alcaraz membayangi di bawahnya. Sejak French Open, keduanya mendominasi ajang Grand Slam dengan total enam gelar dari delapan turnamen terakhir. Hanya Novak Djokovic, sang peraih 24 Grand Slam, yang sempat mematahkan dominasi mereka, tetapi kini Djokovic mulai memasuki masa-masa akhir kariernya.
Rekor Final Grand Slam Jannik Sinner
Tahun | Turnamen | Permukaan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2024 | Australian Open | Hard | Daniil Medvedev | 3–6, 3–6, 6–4, 6–4, 6–3 | Menang |
2024 | US Open | Hard | Taylor Fritz | 6–3, 6–4, 7–5 | Menang |
2025 | Australian Open | Hard | Alexander Zverev | 6–3, 7–6(7–4), 6–3 | Menang |
2025 | French Open | Clay | Carlos Alcaraz | 6–4, 7–6(7–4), 4–6, 6–7(3–7), 6–7(2–10) | Kalah |
Melihat rekam jejak terkini, Sinner dan Alcaraz diprediksi akan terus bersaing memperebutkan gelar Grand Slam, dimulai dari Wimbledon 2025. Keduanya juga saling bersaing dalam torehan gelar ATP, dengan Sinner mengoleksi 19 gelar dan Alcaraz 21 gelar. Persaingan ini diyakini akan berlangsung sengit dan panjang di kancah tenis dunia.
Wimbledon kali ini menjadi panggung pembuktian bagi Jannik Sinner. Mampukah ia menambah koleksi gelarnya dan mempertegas statusnya sebagai raja baru tenis dunia? Semua mata tertuju pada Centre Court untuk menantikan jawabannya.