PSIS Semarang tengah menggeber persiapan jelang Liga 2 musim 2025/2026 dengan fokus utama pada kebugaran fisik pemain. Di bawah arahan pelatih kepala Kahudi Wahyu, tim berjuluk Mahesa Jenar ini mengadopsi dua metode latihan fisik guna meningkatkan performa dan mengejar target promosi ke Liga 1 musim depan.

Setelah turun kasta dari Liga 1 musim 2024/2025 akibat finis di peringkat dasar klasemen, PSIS bertekad bangkit dan memulai langkah baru dengan persiapan matang. Pelatih fisik baru tim, Muh Yusuf Rojali, menjelaskan bahwa kondisi fisik pemain saat ini masih dalam tahap peningkatan, yang merupakan hal wajar di masa pramusim.

Dua Metode Latihan Fisik yang Diterapkan PSIS

Yusuf Rojali mengungkapkan, PSIS menggunakan metode holistik dan isolasi dalam program latihan fisiknya. Metode holistik bertujuan mengembangkan kekuatan tubuh secara menyeluruh, sementara metode isolasi fokus pada penguatan bagian tubuh tertentu yang membutuhkan perhatian khusus.

“Kami ingin pemain tidak hanya memiliki kebugaran umum, tetapi juga kekuatan spesifik pada area yang penting,” ujar Yusuf. Program latihan ini dirancang agar sesuai dengan filosofi permainan yang ingin diterapkan oleh pelatih Kahudi Wahyu, sehingga setiap sesi latihan tetap relevan dengan intensitas pertandingan yang akan dijalani.

Integrasi Latihan Fisik dan Taktik Permainan

Selain fokus pada kebugaran, tim pelatih juga menekankan adaptasi taktik di lapangan. Yusuf menyebutkan bahwa latihan fisik terintegrasi dengan konsep permainan agar pemain siap secara fisik sekaligus memahami strategi yang akan dijalankan. Hal ini menjadi kunci agar performa tim tetap konsisten sepanjang kompetisi.

Beberapa pemain yang sudah mengikuti latihan menunjukkan perkembangan positif meskipun kondisi fisik belum mencapai puncak. “Kami melihat peningkatan signifikan di beberapa aspek kebugaran, hasil dari materi latihan yang diberikan,” tambah Yusuf.

Iklan

Target PSIS Semarang di Liga 2 2025/2026

Fase pramusim menjadi titik krusial agar kondisi fisik pemain mencapai performa terbaik sebelum kompetisi dimulai. Dengan persiapan matang dan metodologi terstruktur, PSIS yakin dapat bersaing ketat di Liga 2 yang diisi banyak tim dengan kekuatan seimbang.

“Kami tidak ingin lengah, karena setiap tim pasti berusaha meningkatkan diri. Persiapan fisik yang optimal jadi kunci untuk meraih hasil maksimal,” tegas Yusuf Rojali, yang sebelumnya berpengalaman melatih fisik di beberapa klub, termasuk Deltras Sidoarjo, Serpong City, Nusantara United, dan Persib Bandung U18.

Dengan kerja keras seluruh pemain dan dukungan pelatih berpengalaman, PSIS Semarang optimistis bisa kembali ke Liga 1 dan mencatatkan prestasi gemilang di musim mendatang.