Dalam pertandingan pembuka Leagues Cup 2025 yang berlangsung di Chase Stadium pada Kamis pagi (31/7) WIB, Lionel Messi menjadi sorotan bukan hanya karena aksi gemilangnya di lapangan, tetapi juga karena momen emosional yang terjadi antara dia dan Matias Coccaro dari Atlas. Inter Miami berhasil meraih kemenangan dramatis 2-1 berkat gol Marcelo Weigandt di masa injury time, namun sebelum itu ada insiden provokasi yang sempat memanas.
Skor pertandingan sempat imbang 1-1 setelah Rivaldo Lozano menyamakan kedudukan di menit ke-80, menyusul gol Telasco Segovia untuk Inter Miami di menit ke-57. Ketika gol penyama itu terjadi, Coccaro merayakan gol di depan para suporter Miami, yang diduga memicu reaksi emosional dari Messi.
Provokasi dan Balasan Messi
Merasa terprovokasi, Messi membalas dengan memberikan assist kepada Marcelo Weigandt yang mencetak gol kemenangan di injury time. Setelah gol tersebut disahkan lewat pemeriksaan Video Assistant Referee (VAR), Messi merayakan dengan penuh semangat bersama Luis Suarez dan Rodrigo De Paul, sambil berteriak di hadapan Coccaro.
Meski demikian, pemain asal Uruguay, Luis Suarez, yang turut merayakan gol tersebut, memilih untuk tidak membalas provokasi dan meninggalkan situasi tersebut. Namun, ketegangan yang sempat terjadi di lapangan akhirnya mencair usai pertandingan.
Permintaan Maaf dan Tanda Persahabatan
Setelah laga berakhir, Messi mendekati Coccaro untuk meminta maaf atas kejadian sebelumnya dan memberikan jersey Inter Miami sebagai tanda perdamaian. Coccaro mengungkapkan pengalamannya kepada ESPN Mexico, bahwa momen tersebut menunjukkan karakter besar Messi.
“Ketika kami menyamakan skor, saya memotivasi rekan setim, dan dia (Messi) salah paham. Setelah itu, ketika mereka mencetak gol, dia berteriak pada saya,” ujar Coccaro. Dia melanjutkan, “Usai laga, kami berpelukan. Saya berkata, ‘Apa yang akan kukatakan padamu? Aku seorang pemenang; aku selalu ingin menang.’ Dia mengerti dan berkata, ‘Aku mengirimkanmu jersey ini.’ Sikapnya yang datang meminta maaf menunjukkan betapa hebatnya dia. Aku sangat terhibur dengan citra yang ditinggalkannya untukku.”
Coccaro menambahkan, “Dia mengerti bahwa aku di sini untuk membela Atlas, dan begitulah caraku menjalaninya. Itu sebabnya dia membentakku, tapi kemudian dia menghampiriku untuk meminta maaf tanpa alasan. Sikap itu membuatnya semakin besar.”
Tak lupa, Coccaro juga memuji Messi dan Suarez, “Dia adalah yang terbaik dalam sejarah. Aku tidak akan mengatakan apa pun tentang dia atau siapa pun. Dan (Luis) Suárez, yang merupakan idolaku.”