Wimbledon 2025 kembali menyapa dunia tenis, menghadirkan persaingan sengit di antara para petenis putri papan atas. Dalam delapan edisi terakhir, delapan juara berbeda telah tercipta, menandakan betapa kompetitifnya sektor tunggal putri di turnamen legendaris ini. Siapa saja bintang yang diprediksi bakal bersinar di lapangan rumput All England Club tahun ini?

Aryna Sabalenka

Peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, datang ke Wimbledon sebagai kandidat juara terkuat. Dengan modal tiga kali berturut-turut mencapai final Grand Slam, Sabalenka membuktikan konsistensinya di level tertinggi. Meski baru satu dari tiga final tersebut yang berhasil ia menangkan, kekuatan servis dan groundstroke-nya sangat cocok dengan karakteristik lapangan rumput. Namun, absennya sejak Wimbledon 2023 bisa menjadi tantangan tersendiri. Di tengah banyak pesaing yang siap memberi kejutan, Sabalenka harus tampil ekstra waspada.

Coco Gauff

Coco Gauff, runner-up dunia asal Amerika Serikat, menjadi salah satu lawan yang paling bisa menyulitkan Sabalenka. Gauff terkenal dengan kecepatan dan kemampuan bertahan luar biasa, membuatnya mampu memperpanjang reli dan memaksa lawan melakukan kesalahan. Nama Gauff mencuat di Wimbledon saat ia masih berusia 15 tahun, menembus babak keempat sebagai debutan. Setelah kemenangan bersejarah di French Open, Gauff semakin percaya diri. Perubahan kecil pada teknik servisnya juga meningkatkan performa. Tahun ini, peluang Gauff untuk menembus babak-babak akhir terbuka lebar.

Elena Rybakina

Elena Rybakina dari Kazakhstan pernah merasakan manisnya gelar Grand Slam di Wimbledon 2022. Andalan pada servis dan forehand datar membuat permainannya sangat efektif di rumput. Rybakina tercatat sebagai pemimpin perolehan ace di WTA musim ini. Meski sempat terganggu masalah kesehatan, cedera, dan dinamika dengan mantan pelatih, Rybakina tetap berbahaya jika dalam performa terbaik. Tekanan untuk menuntaskan pertandingan kadang menjadi kendala, namun ia tetap layak diperhitungkan sebagai salah satu kandidat juara.

Marketa Vondrousova

Marketa Vondrousova mencatat sejarah sebagai juara Wimbledon pertama yang tidak diunggulkan pada 2024. Namun, setelah musim yang penuh cedera dan pemulihan, peringkatnya turun drastis. Walau demikian, penampilan impresif di Berlin Open menunjukkan Vondrousova belum habis. Kekuatan utama Vondrousova adalah kemampuan pengembalian bola yang membuat lawan harus ekstra hati-hati. Jika kembali ke performa terbaik, pemain asal Ceko ini bisa menjadi mimpi buruk bagi lawan-lawan unggulan.

Iklan

Mirra Andreeva

Mirra Andreeva, remaja berusia 18 tahun asal Rusia, menjadi sorotan setelah menjadi juara termuda WTA 1000 di Dubai pada usia 17 tahun. Tak hanya itu, ia juga menaklukkan Aryna Sabalenka di Indian Wells dengan comeback sensasional. Andreeva dikenal dengan backhand keras dan kemampuan mengarahkan ulang bola yang membuat lawan sering terpojok. Meski kadang masih berjuang mengendalikan emosi di lapangan, potensi besarnya sulit terbantahkan. Andreeva siap membuat kejutan di Wimbledon tahun ini.

Madison Keys

Madison Keys kembali ke Wimbledon dengan status sebagai juara Grand Slam setelah menjuarai Australian Open. Tahun lalu, Keys harus mengakhiri perjalanannya di Wimbledon dengan air mata akibat cedera. Namun kini, dengan servis dan forehand bertenaga, Keys menjadi salah satu petenis paling menarik untuk disaksikan. Kemampuannya mengalahkan pemain top seperti Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka menjadi bukti kualitasnya. Jika mampu menjaga konsistensi, Keys sangat berpeluang melangkah jauh.

Dengan deretan nama besar dan talenta muda yang siap bersinar, persaingan tunggal putri Wimbledon 2025 patut dinantikan. Siapa yang akan menorehkan sejarah di All England Club tahun ini?