OpenAI resmi meluncurkan fitur keamanan terbaru di ChatGPT yang membedakan pengalaman pengguna berdasarkan usia. Langkah ini bertujuan menjaga privasi dan keselamatan pengguna muda dari potensi penyalahgunaan chatbot yang semakin berkembang.
CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa fitur baru ini akan menerapkan sistem identifikasi usia, yang dalam beberapa kasus memerlukan verifikasi melalui kartu identitas resmi. Dengan cara ini, OpenAI memastikan setiap interaksi di ChatGPT sesuai dengan rentang usia pengguna.
Verifikasi Usia Menggunakan Kartu Identitas
Salah satu inovasi utama adalah proses verifikasi usia. Altman menjelaskan bahwa pengguna di beberapa negara akan diminta mengunggah kartu identitas seperti KTP untuk membuktikan usia minimal 18 tahun.
“Kami menyadari ini merupakan kompromi privasi bagi pengguna dewasa, namun kami yakin langkah ini penting demi menjaga keamanan semua pihak,” ujar Altman dalam pernyataan resmi di situs OpenAI.
Sebelumnya, OpenAI sudah memperkenalkan fitur kontrol orang tua pada September 2025. Namun, sistem baru ini menambah lapisan perlindungan agar ChatGPT dapat berinteraksi dengan aman, terutama untuk pengguna remaja.
Aturan Khusus untuk Pengguna Remaja
OpenAI menetapkan bahwa fitur ini berlaku bagi pengguna berusia 13 tahun ke atas dengan pembatasan ketat pada konten berisiko. ChatGPT tidak akan merespons permintaan percakapan bersifat genit, pembahasan bunuh diri, atau tindakan melukai diri sendiri, bahkan dalam konteks penulisan kreatif.
Jika sistem mendeteksi tanda-tanda ide bunuh diri pada pengguna remaja, ChatGPT akan berupaya menghubungi orang tua. Jika hal tersebut tidak memungkinkan dan situasi dianggap mengancam keselamatan, pihak berwenang dapat dilibatkan.
Sementara itu, pengguna dewasa tetap bisa mengakses seluruh jenis percakapan, termasuk yang bersifat sensitif atau genit.
Privasi dan Perlindungan Data Tetap Terjaga
Selain memfilter interaksi berdasarkan usia, OpenAI menegaskan komitmennya menjaga kerahasiaan data pengguna. Altman menyatakan bahwa fitur keamanan canggih sedang dikembangkan agar data yang masuk ke sistem tidak dapat diakses oleh staf OpenAI.
“Kami ingin pengguna merasa aman bahwa informasi pribadi mereka terlindungi, meskipun digunakan untuk mendukung sistem keamanan baru,” tambah Altman.
Namun, detail teknis mengenai cara kerja sistem ini belum diungkap secara lengkap. OpenAI berjanji akan memberikan penjelasan lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan.
Latar Belakang: Gugatan dan Kasus Bunuh Diri
Keputusan memperketat keamanan ChatGPT muncul setelah sejumlah insiden tragis dan gugatan hukum terkait chatbot.
Pada Agustus 2025, orang tua seorang remaja bernama Adam Raine mengajukan gugatan terhadap OpenAI. Mereka menuduh ChatGPT berkontribusi dalam kematian putra mereka pada April 2025, dengan menyusun surat bunuh diri dan memberikan saran berbahaya tanpa peringatan atau dukungan yang memadai.
Dalam gugatan tersebut tertulis, “Ketika orang yang dipercaya mendorong Adam mencari bantuan profesional, ChatGPT justru membawanya ke jurang tanpa harapan.”
Kasus Serupa di Amerika Serikat dan Eropa
Laporan Wall Street Journal mengungkap tragedi lain di bulan yang sama, di mana seorang pria berusia 56 tahun bunuh diri setelah ChatGPT memperparah paranoia yang dialaminya.
Washington Post juga melaporkan kasus serupa yang melibatkan chatbot lain, Character AI. Seorang remaja 13 tahun meninggal setelah interaksi intens dengan chatbot tersebut.
Rentetan kasus ini menegaskan pentingnya penerapan sistem keamanan ChatGPT untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Komitmen OpenAI dalam Keamanan Digital
Melalui kebijakan baru ini, OpenAI menegaskan tanggung jawabnya menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi AI dan etika penggunaan. Teknologi chatbot memang memiliki manfaat besar, namun tanpa fitur keamanan yang memadai, risiko serius bisa muncul.
Verifikasi usia, pengaturan khusus untuk remaja, serta perlindungan data ketat diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan publik dan menjawab kritik yang selama ini melingkupi perkembangan chatbot AI.
Kesimpulan
Fitur keamanan baru ChatGPT menjadi langkah penting OpenAI dalam menghadirkan teknologi yang lebih aman dan bertanggung jawab. Meskipun beberapa pengguna dewasa mungkin merasa keberatan dengan verifikasi identitas, perlindungan terhadap kelompok rentan seperti remaja menjadi prioritas utama.
Dengan latar belakang gugatan hukum dan tragedi yang terjadi, OpenAI kini harus terus berinovasi sambil mengedepankan tanggung jawab sosial. Keamanan digital menjadi tantangan utama seiring semakin banyaknya orang yang mengandalkan chatbot dalam aktivitas sehari-hari.