Dustin Poirier, petarung kelas ringan UFC yang dikenal tangguh, baru-baru ini mengungkap kisah mengejutkan di balik pertarungannya melawan Islam Makhachev pada Juni 2024. Dalam duel perebutan gelar tersebut, Poirier nyaris bertahan selama lima ronde penuh sebelum akhirnya menyerah karena cekikan brabo choke dari Makhachev.

Yang menarik, Poirier mengaku mengalami patah dua tulang rusuk menjelang pertarungan itu. Cedera tersebut didapatkan akibat kecelakaan saat latihan dengan rekan sesama petarung UFC, Mateusz Gamrot. Meski dalam kondisi terluka, Poirier tetap memutuskan untuk bertarung dan menolak mundur meski mendapat tekanan dari istri dan pelatihnya.

“Ada dua tulang rusuk saya yang patah sebelum melawan Makhachev,” ungkap Poirier seperti dikutip dari Championat.com. Ia melanjutkan, “Istri saya ingin saya mundur dari duel itu, begitu juga pelatih saya. Tapi saya tak bisa melakukannya. Gamrot secara tidak sengaja mematahkan tulang rusuk saya tepat sebelum pekan pertarungan. Itu adalah kecelakaan.”

Poirier kini bersiap kembali naik oktagon pada UFC 318 yang dijadwalkan berlangsung pertengahan Juli 2024. Lawan yang akan dihadapinya adalah Max Holloway, petarung Amerika Serikat yang baru saja merebut sabuk BMF setelah mengalahkan Justin Gaethje. Sabuk BMF ini menjadi simbol petarung paling garang di UFC.

Iklan

Jika berhasil menang, Poirier berpeluang mengantongi sabuk BMF tersebut. Pertarungan ini juga kemungkinan menjadi duel terakhir bagi Poirier, yang telah berkarier di UFC sejak 2011. Debutnya dimulai dengan kemenangan atas Josh Grispi, namun meski berprestasi, Poirier belum pernah meraih gelar juara utama, hanya sabuk interim pada 2019.