Prabu, maskot resmi Persib Bandung, tidak hanya hadir sebagai sosok penghibur di lapangan, tapi juga menyimpan cerita menarik yang mengiringi kemunculannya. Pertama kali tampil pada 7 Maret 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, sosok harimau Jawa berjersey biru ini langsung menyita perhatian bobotoh yang hadir dalam laga Persib kontra Persebaya Surabaya di babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2019.

Dengan aksi enerjiknya, mulai dari berjoget mengikuti irama musik hingga melakukan atraksi split di tengah lagu terkenal, Prabu berhasil memeriahkan suasana pertandingan. Nama Prabu sendiri diambil dari akronim “Pangeran Biru,” salah satu julukan Persib, sekaligus terinspirasi oleh Prabu Siliwangi, penguasa tatar Sunda legendaris.

Peran Prabu dalam Kebersamaan Bobotoh

Sejak debutnya, Prabu menjadi bagian penting di hampir semua laga kandang Persib. Energi dan kelincahannya kerap mencuri perhatian dan menghibur ribuan bobotoh. Bahkan, akun Instagram resmi Prabu berhasil menarik ratusan ribu pengikut dan interaksi yang sangat aktif.

Prabu melengkapi maskot lain Persib, yaitu Simba “Si Maung Bandung” yang diciptakan komunitas Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber). Keduanya kerap tampil bersama mengisi waktu jeda pertandingan, menambah semarak suasana stadion.

Identitas Prabu Terungkap Lewat Selebrasi Ciro Alves

Selama bertahun-tahun, identitas sosok di balik kostum Prabu tetap menjadi misteri hingga 11 Januari 2023 saat penyerang Persib, Ciro Alves, mencetak gol bersejarah melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Dalam selebrasi, Ciro melepas kepala kostum Prabu dan memakainya, mengungkap wajah asli pria yang selama ini menyembunyikan dirinya di balik kostum.

Pria tersebut adalah Mohammad Purnama Suherman (30), yang mengaku kaget saat momen itu terjadi. “Saya hanya ingin mengucapkan selamat kepada Ciro, lalu dia minta izin meminjam kepala Prabu, dan langsung menariknya. Banyak yang merekam momen itu, jadi identitas saya terungkap,” ujarnya dengan tawa saat ditemui detikJabar.

Setelah video tersebut viral, Purnama merasakan banyak perhatian dari masyarakat sekitar, termasuk pedagang dan tetangga di kostnya yang mulai memanggilnya “Kang Prabu” dan berinteraksi dengan lebih hangat.

Prank Audisi dan Awal Perjalanan Sebagai Prabu

Di balik sosok Prabu yang energik, ada cerita lucu saat awal Purnama mengikuti audisi maskot Persib pada 2018. Ia diundang oleh kenalannya di manajemen Persib dan diharapkan ikut audisi dengan ribuan peserta. Namun, saat tiba di lokasi, ia malah menjadi satu-satunya peserta.

“Saya diminta memakai kostum Prabu dan menari, tapi saya tidak tahu harus bagaimana. Akhirnya saya melakukan senam aerobik. Setelah beberapa aksi, saya mendapat tepuk tangan dan akhirnya mendapat kontrak freelancer sebagai Prabu,” kenangnya.

Iklan

Debut resmi Purnama sebagai Prabu terjadi pada 2019, saat ia pertama kali berdiri di lorong pemain dan melihat gemuruh penonton. “Saya merasa tegang tapi senang, melihat anak-anak yang bahagia membuat semua lelah terbayar,” tambahnya.

Tantangan Fisik dan Momen Haru di Balik Kostum

Menjadi maskot bukan pekerjaan mudah. Purnama mengakui tantangan berat yang dihadapi, mulai dari suhu panas dalam kostum, keringat yang berlebihan hingga risiko dehidrasi. Selain Prabu, ia juga pernah menjadi maskot Momo di Asian Para Games 2018 dan maskot badak Jawa “Bacuya” pada Piala Dunia U-17 2023.

“Di dalam kostum saya bisa mengganti sampai lima baju karena keringat. Pernah sampai dehidrasi dan badan lemas,” ungkapnya. Namun, semangat Purnama tidak surut karena melihat antusiasme penonton, terutama anak-anak, adalah hal yang paling membahagiakan.

Salah satu momen paling mengharukan baginya adalah saat ikut dalam pawai kemenangan Persib pada 2024. Prabu ikut di Bus Bandros mengarak pemain dan ofisial dari Pasteur ke Gedung Sate, disambut lautan bobotoh berwarna biru yang membuatnya terharu. Walau lelah, ia tetap semangat menghibur.

Purnama juga pernah meneteskan air mata saat bertemu seorang anak kecil dan neneknya yang tak bisa masuk acara untuk bertemu Prabu. Ia mendekati mereka, memberikan pelukan hangat, dan momen itu tetap ia kenang hingga kini.

Prabu Sebagai Wujud Empati dan Pengabdian

Bagi Purnama, menjadi Prabu bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah bentuk ibadah dan pengabdian. “Lewat Prabu, saya bisa menghibur banyak orang dan membuat mereka tersenyum. Itu juga bagian dari ibadah saya,” katanya menutup perbincangan dengan penuh semangat.