Bermain di hadapan ribuan pendukung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Senin malam (21/7/2025), Timnas U23 Indonesia sukses mengamankan tiket ke semifinal sebagai juara grup dengan hasil imbang 0-0. Momen bersejarah ini tentu menjadi kebanggaan, meski di balik itu terdapat catatan penting yang patut disorot.
Absennya Arkhan Fikri dari skuad baik di starting eleven maupun bangku cadangan menimbulkan dampak besar bagi permainan Garuda Muda. Tanpa sosok kreatif ini, lini tengah Indonesia kehilangan daya serang yang biasanya mengalir deras dari pergerakan dan visi Arkhan.
Peran Vital Arkhan dalam Kreativitas Lini Tengah
Pengamat sepak bola nasional, Rizal Pahlevi, menilai absennya Arkhan Fikri menjadi titik lemah yang jelas dalam pertandingan melawan Malaysia. “Pertandingan ini membuka mata kita semua tentang betapa pentingnya Arkhan,” ujarnya kepada Kompas.com.
Menurut Rizal, lini tengah Indonesia biasanya diisi oleh trio Toni Firmansyah, Robby Darwis, dan Arkhan yang saling melengkapi. Robby bertugas sebagai pengawal pertahanan, Toni tampil sebagai pemain petarung, sementara Arkhan menjadi otak kreatif yang merangkai serangan.
Tanpa Arkhan, Garuda Muda kesulitan menembus pertahanan Malaysia yang tampil kompak dan disiplin. Serangan lebih banyak dibangun dari sayap dengan variasi terbatas, sehingga sulit menembus blok pertahanan lawan.
Perkembangan Pesat Arkhan Fikri
Arkhan Fikri menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Pelatih Gerald Vanenburg bahkan sempat menyebutnya sebagai pemain kelas dunia. Setelah sempat mendapat kritik saat tampil di Piala AFF 2024 bersama timnas senior, Arkhan bangkit dengan mencetak dua gol dan lima assist bersama Arema FC musim lalu.
“Perkembangan Arkhan sangat pesat. Dia bahkan dinobatkan sebagai salah satu pemain muda terbaik musim lalu,” kata Rizal.
Cedera Jadi Alasan Absennya Arkhan
Pelatih Gerald Vanenburg memastikan bahwa absennya Arkhan bukan karena rotasi atau alasan teknis, melainkan cedera yang memaksa pemain andalan itu absen. “Kami harus menunggu hasil MRI yang akan dilakukan satu atau dua hari ke depan,” jelas pelatih asal Belanda tersebut.
Tim pelatih memilih tidak mengambil risiko demi memastikan kondisi pemain tetap menjadi prioritas utama. Vanenburg mengaku sangat menyayangkan cedera yang dialami Arkhan, mengingat mobilitas dan kreativitasnya adalah kekuatan utama lini tengah Garuda Muda.
“Saya berharap kondisinya baik-baik saja. Saat ini saya belum bisa banyak bicara karena belum mengetahui hasil pemeriksaan,” pungkas Gerald Vanenburg.
Harapan untuk Semifinal
Kehilangan Arkhan Fikri jelas menjadi kerugian besar bagi Timnas U23 Indonesia. Perannya sebagai penghubung antara lini tengah dan depan sangat vital dalam menciptakan peluang. Semua berharap Arkhan bisa pulih tepat waktu untuk tampil kembali di babak semifinal nanti dan membawa Garuda Muda melangkah lebih jauh di turnamen ini.