Kepergian Theo Hernandez dari AC Milan bukan sekadar perpindahan pemain, melainkan sebuah kisah penuh emosi dan kekecewaan yang tersirat dalam kata-kata perpisahannya. Setelah enam tahun berkostum Rossoneri, sang bek kiri resmi bergabung dengan klub Liga Arab Saudi, Al Hilal, pada Kamis (10/7/2025). Namun, perjalanan panjang Hernandez bersama Milan ditutup dengan nada getir yang mengungkap ketidaksukaannya terhadap kebijakan manajemen klub.

Saat musim lalu, Hernandez sempat terlibat dalam negosiasi kontrak baru dengan AC Milan. Sayangnya, perbedaan tuntutan gaji membuat kesepakatan tak kunjung tercapai. Pemain asal Prancis itu meminta kenaikan yang cukup signifikan, namun pihak Milan merasa keberatan, apalagi performa Hernandez sempat menurun dan menjadi salah satu faktor kegagalan Milan di Liga Champions. Akhirnya, klub memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak yang masih berlaku hingga 2026 dan lebih memilih untuk melepasnya pada bursa transfer kali ini.

Negosiasi Gagal dan Pilihan Terakhir ke Liga Arab Saudi

Hernandez sejatinya enggan meninggalkan Milan dan berharap dapat bertahan di Eropa jika harus angkat kaki. Atletico Madrid sempat mengajukan tawaran, namun dianggap terlalu rendah oleh Milan. Kesepakatan terbaik datang dari Al Hilal, yang akhirnya membuat Hernandez menerima kepindahan tersebut. Selama membela Milan, pemain berusia 27 tahun ini telah mencatatkan 262 penampilan dan mencetak 34 gol.

Kata-kata Perpisahan yang Mengandung Kritik

Melalui akun media sosialnya, Theo Hernandez mengungkapkan rasa terima kasih sekaligus kekecewaannya. “Setelah enam tahun, tiba saatnya saya mengucapkan selamat tinggal,” tulisnya. Ia mengenang momen-momen tak terlupakan bersama Milan, termasuk gelar Serie A dan Piala Super Italia, serta kebersamaan dengan rekan setim yang luar biasa.

Hernandez juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Paolo Maldini, mantan direktur teknik yang merekrutnya ke Milan namun kini telah meninggalkan klub. “Terima kasih kepada rekan setim, pelatih yang mempercayai saya, dan terutama Paolo Maldini atas dukungan dan kepemimpinannya,” ujarnya.

Iklan

Meski demikian, Hernandez tidak menyembunyikan rasa kecewa terhadap keputusan manajemen yang menurutnya tidak mencerminkan nilai dan ambisi klub. “Arah yang diambil klub dan beberapa keputusan terbaru tidak sesuai dengan nilai yang membawa saya ke sini,” tegasnya.

Ia menutup pernyataannya dengan harapan Milan bisa kembali ke puncak kejayaan dan menegaskan bahwa Milan akan selalu menjadi bagian penting dalam hidupnya. “Saya pergi dengan kepala tegak, hati penuh, dan harapan Milan akan segera kembali ke tempat yang layak,” pungkasnya.