Piala Dunia Klub 2025 di Amerika Serikat menghadirkan kejutan tak hanya dari jalannya pertandingan, tetapi juga harga tiket yang sangat terjangkau. Panitia penyelenggara secara mengejutkan membanting harga tiket perempat final hingga hanya setara Rp180 ribu, lebih murah dari secangkir teh mewah di hotel bintang lima di London.

Langkah ini diambil untuk menarik lebih banyak penonton ke stadion yang selama ini kerap terlihat sepi. Meski melibatkan klub-klub besar dunia, antusiasme penonton di lapangan masih jauh dari harapan.

Harga Tiket Super Murah, Tapi Stadion Masih Sepi

Pertandingan perempat final yang baru saja berlangsung dibuka dengan kemenangan Fluminense atas Al Hilal 2-1. Gol-gol dari Matheus Martinelli dan Hercules mengantarkan wakil Brasil ini ke semifinal, sementara Al Hilal hanya mampu membalas lewat Marcos Leonardo.

Sementara itu, duel besar antara Palmeiras melawan Chelsea juga menarik perhatian, terutama soal harga tiket. Berdasarkan laporan BBC, tiket termurah untuk menyaksikan pertandingan di Lincoln Financial Field dijual hanya sebesar 8,17 pounds atau sekitar Rp180 ribu. Jumlah ini jauh lebih rendah dari harga secangkir teh Golden Tips di The Rubens at The Palace, London, yang dijual hingga Rp2,8 juta per cangkir.

Stadion Sepi, Tiket Gratis Tak Menjadi Solusi

Sayangnya, harga tiket yang sangat murah sekalipun belum mampu mengisi kursi stadion secara penuh. Banyak bangku kosong yang terlihat, bahkan di laga besar sekalipun. Sebagai contoh, di Mercedes-Benz Stadium saat laga Borussia Dortmund melawan Monterrey, hanya 31.442 penonton hadir dari kapasitas 73 ribu kursi.

Iklan

Di pertandingan lain, Chelsea menghadapi Los Angeles FC di penyisihan grup dengan jumlah penonton yang hanya 22.137 dari kapasitas 44 ribu. FIFA bahkan sempat memberikan tiket gratis untuk pertandingan Inter Milan melawan Fluminense setelah laga Benfica versus Chelsea tertunda dua jam akibat petir, namun hal ini tetap gagal meningkatkan jumlah penonton secara signifikan.

Kritik dari Pemain dan Cuaca Ekstrem

Piala Dunia Klub 2025 juga mendapat kritik dari para pemain yang mengeluhkan kondisi cuaca yang sangat panas dan ekstrem. Beberapa pertandingan bahkan mengalami penundaan lama karena faktor cuaca, yang membuat jadwal pertandingan menjadi terganggu dan menambah tantangan bagi para atlet.

Dengan berbagai kondisi ini, penyelenggara terus berupaya mencari solusi agar Piala Dunia Klub tetap menjadi ajang menarik dan diminati oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia.