Pembicaraan mengenai kemungkinan menggelar Piala Dunia Antarklub setiap dua tahun sekali tengah menjadi sorotan utama di kalangan klub-klub besar Eropa dan Amerika Selatan. Real Madrid bersama beberapa klub top lain sangat mendukung ide ini, berharap frekuensi lebih sering bisa meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.

Meski begitu, FIFA menolak gagasan tersebut. Menurut berbagai sumber dari ESPN, organisasi sepak bola dunia ini menganggap usulan menggelar turnamen setiap dua tahun adalah hal yang sulit direalisasikan, terutama karena potensi konflik jadwal dan kepentingan dengan konfederasi lain seperti UEFA.

Potensi Finansial Jadi Alasan Utama Klub

Dalam diskusi informal dengan perwakilan FIFA saat Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat, sejumlah eksekutif klub besar membahas peluang finansial yang bisa diperoleh jika turnamen tersebut diadakan lebih sering. Contohnya, total hadiah yang dibagikan FIFA mencapai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16,3 triliun).

Chelsea sebagai juara mendapatkan $114,6 juta (Rp1,85 triliun), sementara Real Madrid yang melaju ke semifinal membawa pulang $82,5 juta (Rp1,34 triliun). Angka besar ini tentu menarik perhatian klub untuk mengusulkan perubahan frekuensi penyelenggaraan.

FIFA Tolak dengan Alasan Jadwal dan Konflik Kepentingan

FIFA menyatakan bahwa menghasilkan pendapatan sebesar itu setiap dua tahun sekali tidak realistis. Selain itu, mereka khawatir turnamen dua tahunan akan menimbulkan benturan dengan jadwal kompetisi UEFA dan kalender sepak bola dunia yang sudah sangat padat.

Iklan

Organisasi ini menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah mempersiapkan edisi Piala Dunia Antarklub berikutnya yang dijadwalkan pada 2029, dengan Qatar menjadi salah satu kandidat tuan rumah utama. Qatar sebelumnya sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan memiliki infrastruktur memadai, meski tantangan cuaca panas ekstrem pada Desember menjadi perhatian.

Banyak Penolakan dari Pihak Klub dan Liga

Ide penyelenggaraan dua tahunan ini sebelumnya sudah menghadapi kritik keras. Tahun lalu, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menegaskan klubnya tidak akan ikut jika turnamen digelar dengan format tersebut. Ia menekankan bahwa satu pertandingan Real Madrid bernilai sekitar €20 juta, sedangkan FIFA menawarkan jumlah tersebut untuk keseluruhan kompetisi, yang dinilai sangat tidak seimbang.

Selain itu, presiden LaLiga, Javier Tebas, juga menyuarakan kritik keras terhadap format baru Piala Dunia Antarklub FIFA. Meskipun keinginan klub besar untuk meraih keuntungan lebih cepat sangat kuat, FIFA tetap berpegang pada pertimbangan keuangan, logistik, dan hubungan dengan konfederasi lain.