Barcelona kembali mengejutkan dunia sepak bola dengan rencana transfer yang tak terduga pada bursa musim panas 2025. Setelah fokus membangun ulang skuad bersama pelatih baru, Hansi Flick, klub asal Catalunya ini kini mengincar bek kanan Inter Milan, Denzel Dumfries, yang sebelumnya pernah menjadi momok bagi mereka di ajang Liga Champions.
Meski dikenal sebagai sosok yang membuat pertahanan Barcelona kesulitan musim lalu, Flick justru melihat Dumfries sebagai solusi tepat untuk memperkuat sektor bek kanan Barcelona dalam waktu dekat. Langkah ini tentu menarik perhatian para penggemar dan pengamat sepak bola.
Kebutuhan Mendesak Pelapis Jules Kounde
Salah satu alasan utama Barcelona memburu Dumfries adalah kebutuhan mendalam akan pelapis berkualitas untuk Jules Kounde. Meskipun Kounde tampil solid, kedalaman skuad di posisi bek kanan masih dianggap kurang memadai. Alternatif seperti Hector Fort yang saat ini tersedia belum mampu meyakinkan pelatih Flick untuk mengandalkannya secara penuh.
Di usia 29 tahun, Dumfries dinilai memiliki pengalaman dan kemampuan yang cukup matang untuk bersaing di level tertinggi, sehingga menjadi pilihan menarik bagi Barcelona.
Berdasarkan laporan jurnalis ternama Fabrizio Romano, Barcelona termasuk klub yang memantau situasi kontrak Dumfries dengan seksama. Bek asal Belanda itu memiliki klausul rilis sebesar €25 juta, angka yang relatif terjangkau bagi klub sebesar Barcelona.
Namun, klausul ini hanya berlaku selama dua minggu ke depan. Artinya, Barcelona harus segera mengambil keputusan cepat demi mengamankan jasa Dumfries sebelum waktu habis.
Dumfries, Bek yang Pernah Jadi Mimpi Buruk Barcelona
Para penggemar Barcelona pasti masih mengingat bagaimana Dumfries pernah menjadi sosok yang mengancam tim kesayangan mereka. Pada semifinal Liga Champions musim lalu, Dumfries mencatatkan dua gol dan tiga assist dalam dua pertandingan, berkontribusi langsung pada lima dari tujuh gol Inter Milan ke gawang Barcelona.
Penampilan impresif tersebut membuatnya dikenal sebagai bek kanan yang tidak hanya solid bertahan, tetapi juga aktif menyerang dengan kecepatan dan daya jelajah luar biasa.
Selain performa, gaya bermain Dumfries dinilai sangat sesuai dengan filosofi pelatih Hansi Flick. Flick dikenal senang menggunakan bek sayap yang aktif menyerang, peran yang pernah sukses dijalankan oleh Joshua Kimmich dan Benjamin Pavard di Bayern Munchen.
Dumfries menawarkan kombinasi kecepatan, kekuatan fisik, dan naluri menyerang yang pas untuk sistem dinamis dan ofensif yang diinginkan Flick di Barcelona.
Tantangan Finansial dan Strategi Klub
Meskipun klausul rilis tergolong terjangkau, Barcelona tetap harus mempertimbangkan kondisi keuangan klub yang belum stabil. Dana yang dibutuhkan untuk transfer Nico Williams masih menjadi prioritas utama, sehingga keputusan untuk mengejar Dumfries harus dihitung matang-matang.
Namun, jika transfer Nico Williams selesai lebih cepat, peluang untuk merekrut Dumfries masih terbuka lebar.
Dengan waktu yang semakin singkat, perhatian kini tertuju pada langkah cepat Barcelona. Apakah mereka akan menebus klausul rilis Dumfries tepat waktu atau membiarkan kesempatan itu terlewat?
Jika transfer ini terwujud, Barcelona tidak hanya mendapatkan pelapis ideal untuk Kounde, tetapi juga berhasil membawa pulang pemain yang dulu pernah menyulitkan mereka. Sebuah langkah pragmatis yang bisa sangat menentukan performa Barcelona musim depan.