Duel sengit antara Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner akan kembali tersaji di final Wimbledon 2025, Minggu mendatang. Pertemuan ini menjadi sorotan utama setelah pertandingan epik mereka di French Open bulan lalu yang berlangsung hampir lima setengah jam.
Alcaraz, sang juara bertahan, serta Sinner, yang baru saja mengalahkan Novak Djokovic, diprediksi akan kembali memberikan pertarungan penuh strategi dan ketahanan fisik. Kedua pemain muda ini telah mendominasi dunia tenis dan menjadi simbol era baru setelah masa kejayaan Roger Federer, Rafael Nadal, dan Djokovic.
Rekap Duel Terakhir di French Open
Pada pertemuan terakhir mereka di French Open, Alcaraz berhasil bangkit dari ketertinggalan dua set dan menyelamatkan tiga peluang kemenangan Sinner sebelum akhirnya merebut kemenangan melalui tie-break di set penentu. Pertandingan tersebut menjadi salah satu yang terbaik dalam karier keduanya, menunjukkan ketangguhan dan kualitas teknis yang luar biasa.
Meski demikian, Alcaraz mengaku belum menonton ulang pertandingan tersebut secara utuh. “Saya hanya melihat beberapa cuplikan dan beberapa poin saja,” ujarnya usai menang di semifinal Wimbledon melawan Taylor Fritz. “Itu adalah pertandingan terbaik yang pernah saya mainkan sejauh ini. Saya tidak terkejut Sinner mendorong saya hingga batas maksimal. Saya sudah mengantisipasi hal itu untuk pertandingan hari Minggu.”
Sinner, yang kini menempati peringkat satu dunia, menantikan pertarungan ulang melawan Alcaraz dengan harapan pertandingan akan sama serunya seperti sebelumnya. “Kita sudah melihat final terakhir – tidak ada yang bisa diprediksi,” katanya. “Semoga pertandingan kali ini juga akan bagus seperti yang lalu. Saya tidak tahu apakah bisa lebih baik lagi, karena menurut saya itu sudah sangat luar biasa. Tapi kami akan memberikan yang terbaik.”
Setelah mengakhiri ambisi Djokovic meraih Grand Slam ke-25, Sinner menegaskan bahwa perjalanan menuju gelar kali ini tidak mudah karena Alcaraz adalah lawan yang tangguh dan berpotensi mendorongnya hingga batas kemampuan.
Dominasi Era Baru Tenis Dunia
Alcaraz dan Sinner merupakan dua kekuatan utama dalam tenis putra saat ini, dengan enam gelar Grand Slam terakhir yang mereka menangkan bersama. Pertemuan mereka di tiga Grand Slam pertama tahun ini sebagai finalis unggulan nomor satu dan dua hanya terjadi sekali sebelumnya pada era Open, yaitu pada tahun 1978.
Novak Djokovic, yang kalah dari Sinner, mengakui bahwa menghadapi keduanya bukanlah hal yang mudah. “Mereka muda, fit, dan tajam. Saya merasa energi saya sudah setengah habis sebelum pertandingan,” ujarnya.
Namun, Sinner menegaskan bahwa dominasi mereka belum sebanding dengan era Federer, Nadal, dan Djokovic yang berlangsung selama lebih dari 15 tahun. “Enam gelar Grand Slam dalam satu setengah tahun itu belum terlalu besar,” katanya.
Alcaraz yang berusia 22 tahun dan Sinner 23 tahun diprediksi akan terus bertemu di final-final besar dalam beberapa tahun mendatang. Saat ini Alcaraz unggul dalam pertemuan head-to-head dengan memenangkan lima pertemuan terakhir mereka. Namun, Sinner sempat menang saat bertemu di Wimbledon 2022.
“Saya ingat pertandingan itu, tapi sudah tiga tahun lalu,” kata Alcaraz. “Kami sekarang adalah pemain yang sangat berbeda, terutama di lapangan rumput. Saya yakin pertandingan kali ini akan sangat berbeda.”