Crypto

Bitcoin Stabil di Atas $105.000 di Tengah Drama Politik AS dan Volatilitas Pasar

Harga Bitcoin menunjukkan ketahanan signifikan terhadap gejolak pasar dan ketegangan politik di Amerika Serikat. Mata uang kripto terbesar di dunia itu berhasil bertahan di atas level $105.000 atau sekitar Rp1,706 miliar, meskipun terjadi eskalasi konflik antara mantan Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla serta SpaceX, Elon Musk.

Dalam beberapa hari terakhir, pasar kripto sempat diguncang oleh ketegangan politik yang tidak biasa.Trump secara terbuka mengancam akan memberikan “konsekuensi serius” kepada Musk jika ia terbukti mendukung kandidat dari Partai Demokrat dalam pemilu mendatang.

Ancaman ini disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan NBC News pada Sabtu lalu. Meski dinilai kontroversial, pernyataan Trump belum memberi dampak besar terhadap harga Bitcoin.

Menariknya, meskipun dikelilingi ketidakpastian politik, Bitcoin tidak menunjukkan reaksi negatif yang signifikan. Para analis meyakini bahwa pasar kripto kini mulai dipandang sebagai alternatif terhadap instrumen keuangan tradisional yang lebih rentan terhadap dinamika geopolitik dan kebijakan fiskal.

“Ketika ekuitas terpengaruh oleh kebijakan partai atau drama politik, Bitcoin tetap berjalan sendiri. Ini bisa menjadi indikasi bahwa investor melihatnya sebagai lindung nilai terhadap disfungsi kelembagaan,” tulis laporan analis dari CoinDesk.

Harga Bitcoin Sempat Tertekan, Kini Kembali Menguat

Pada Kamis lalu, Bitcoin mengalami penurunan tajam dari kisaran $106.000 (sekitar Rp1,722 miliar) menjadi di bawah $101.000 (Rp1,642 miliar) setelah konflik Trump–Musk mencuat di media sosial.

Kedua tokoh berpengaruh ini saling sindir melalui platform pribadi mereka—Trump melalui Truth Social, dan Musk melalui X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Namun, dalam waktu singkat, pasar menunjukkan pemulihan. Bitcoin kembali menguat ke level $104.650 (Rp1,701 miliar) dan kemudian naik lebih tinggi ke $105.786 (Rp1,719 miliar) pada Sabtu malam. Kenaikan ini mencerminkan apresiasi harga sebesar 1,13% dalam 24 jam terakhir.

Analis: Bitcoin Dalam Fase Konsolidasi

Menurut analis kripto Daan Crypto, saat ini Bitcoin diperdagangkan dalam kisaran konsolidasi antara $100.000–$106.000 (Rp1,625 miliar–Rp1,722 miliar). Level $104.000–$105.000 menjadi area tengah yang penting untuk diperhatikan oleh investor.

“Jika Bitcoin turun di bawah $100.000, koreksi harga bisa berlanjut selama 1–2 minggu. Namun jika berhasil menembus $106.000, pasar bisa kembali dalam mode penemuan harga (price discovery) dengan target awal di sekitar $120.000 atau sekitar Rp1,950 miliar,” jelas Daan yang dikutip dari Tradingview.com, Minggu (08/06/2025).

Dukungan pasar saat ini juga terlihat kuat pada level $104.800 (Rp1,704 miliar), di mana volume perdagangan di atas rata-rata menandakan adanya minat beli yang tinggi. Sementara itu, resistensi sebelumnya di $105.200 kini telah berubah menjadi support jangka pendek.

Indikator Teknis Menunjukkan Potensi Bullish

Data dari CoinDesk Research mengungkap bahwa selama periode 24 jam terakhir, Bitcoin bergerak dalam rentang harga $104.624–$105.786. Volume perdagangan sempat mencapai puncaknya pada momen breakout, terutama pada pukul 13:43 hingga 13:53 waktu setempat, dengan volume mencapai 378 BTC.

Secara teknikal, indikator Relative Strength Index (RSI) di grafik harian menunjukkan angka 51,53, yang mengarah ke atas. Ini menjadi sinyal bahwa fase koreksi mungkin telah usai, dan harga berpotensi menuju zona overbought (di atas 70).

Selain itu, pola ascending channel pada grafik harga tetap terjaga. Struktur ini menunjukkan kecenderungan bullish, meski terjadi beberapa pullback jangka pendek yang bersifat wajar dalam dinamika pasar.

Kapitalisasi Pasar dan Posisi Global Bitcoin

Dengan harga saat ini di kisaran $105.000–$106.000, Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar sebesar $2,07 triliun atau sekitar Rp33.678 triliun, menjadikannya aset terbesar kelima di dunia berdasarkan kapitalisasi.

Kinerja bulan Mei 2025 juga menunjukkan tren positif. Bitcoin naik dari $95.000 (Rp1,544 miliar) ke rekor tertinggi baru di $112.000 (Rp1,820 miliar), mengonfirmasi bahwa pasar kripto sedang berada dalam siklus bullish yang kuat.

Kestabilan harga Bitcoin di atas $105.000 di tengah ketegangan politik di Amerika Serikat menunjukkan ketahanan pasar kripto terhadap tekanan eksternal.

Meskipun konflik antara Donald Trump dan Elon Musk berpotensi menimbulkan efek sistemik di sektor keuangan tradisional, Bitcoin justru mempertahankan momentumnya dan menunjukkan tanda-tanda akan melanjutkan tren naik.

Dengan indikator teknikal yang mengarah ke arah positif dan struktur harga yang masih bullish, para pelaku pasar kini menunggu apakah Bitcoin mampu menembus level $106.000 dan melanjutkan reli menuju $120.000.

Jika itu terjadi, Bitcoin tidak hanya akan mengukuhkan statusnya sebagai aset digital utama, tetapi juga sebagai simbol ketahanan di tengah ketidakpastian global.

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.