Crypto

Lonjakan Volume dan Aktivitas On-Chain XRP Picu Spekulasi Arah Tren Baru

Aset kripto XRP (Ripple) tengah mencuri perhatian pasar setelah mencatat lonjakan signifikan dalam volume perdagangan harian yang mencapai $2,41 miliar (sekitar Rp39,28 triliun dengan kurs Rp16.287). Tidak hanya itu, aktivitas on-chain XRP juga melonjak 50% dalam 24 jam terakhir, memicu spekulasi bahwa tren besar sedang terbentuk di balik layar.

Lonjakan volume sebesar 41% tersebut terjadi di tengah pemulihan pasar kripto secara luas. Setelah sempat tertekan pada pekan sebelumnya, minat terhadap XRP kembali menguat, ditandai oleh peningkatan signifikan dalam transaksi dan arus modal baru dari institusi. Harga XRP saat ini berada di kisaran $2,26 atau sekitar Rp36.802, mencatat kenaikan harian sebesar 4,64%.

Analis mencermati dua level teknikal penting, yaitu $2,27 dan $2,38 (Rp36.964–Rp38.755), yang merepresentasikan rata-rata pergerakan 50 dan 200 hari. Jika XRP mampu menembus level ini secara konsisten, maka potensi breakout yang lebih besar sangat mungkin terjadi.

Aktivitas Jaringan Meningkat 50%, Sinyal Reversal?

Pada 14 Juni 2025, XRP Ledger mencatat lebih dari 1,34 juta transaksi harian — melonjak 50% dibanding rata-rata bulan sebelumnya. Ledakan aktivitas ini dianggap bukan sekadar anomali teknis, tetapi sinyal bahwa utilitas jaringan meningkat secara signifikan, didorong oleh partisipasi institusional maupun ritel.

Kondisi teknikal XRP juga menunjukkan potensi perubahan arah:

  • Harga mengalami kompresi antara EMA 50/100 dan 200, yang biasanya menandakan tekanan breakout.
  • RSI berada di zona netral, memberi ruang kenaikan tanpa tekanan jenuh beli.
  • Rebound dari garis rata-rata jangka panjang mengindikasikan dukungan kuat dari pembeli.

Peran Federal Reserve dan Ketidakpastian Makro

Sentimen pasar terhadap aset berisiko seperti kripto tengah dibentuk oleh kebijakan Federal Reserve. Keputusan suku bunga pada 18 Juni mendatang serta pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi momen krusial. Jika nada dovish disampaikan, pasar kripto, termasuk XRP, berpeluang mendapat angin segar.

Ketidakpastian makro seperti ini sering mendorong investor mencari alternatif di luar pasar tradisional — menjadikan aset digital seperti XRP semakin relevan.

Jika XRP mampu menembus zona resistensi kuat di $2,32–$2,40 (Rp37.806–Rp39.088), analis melihat potensi reli menuju $2,60 (Rp42.345) hingga $3,00 (Rp48.861). Namun, jika momentum tidak berlanjut, harga XRP bisa kembali terkoreksi ke $2,00 (Rp32.574), yang menjadi support psikologis kuat sejak awal tahun ini.

Investor Institusional Mulai Aktif

Dalam sepekan terakhir, XRP mencatat arus dana masuk dari institusi sebesar $11,8 juta (sekitar Rp192,18 miliar). Lonjakan ini mengindikasikan bahwa para pemain besar mulai menilai XRP sebagai aset yang layak diperhatikan kembali di level $2.

Sementara itu, adopsi XRP Ledger oleh institusi keuangan seperti Guggenheim turut memperkuat narasi bahwa XRP tak lagi sekadar proyek kripto spekulatif, melainkan infrastruktur pembayaran digital yang siap digunakan dalam skala global.

Lonjakan volume dan aktivitas jaringan XRP memperkuat spekulasi akan terbentuknya arah tren baru. Kombinasi faktor teknikal, fundamental, dan makroekonomi menjadikan XRP salah satu aset yang paling menarik untuk dipantau saat ini. Meskipun prospek bullish mulai terbentuk, investor tetap disarankan berhati-hati dan menunggu konfirmasi lanjutan sebelum mengambil keputusan investasi lebih jauh.

Sumber: thetradable.com, cointribune.com

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.