Harga kripto Ripple (XRP) melonjak signifikan ke level $2,33 atau sekitar Rp37.930 (kurs Rp16.271/USD) seiring dengan meningkatnya aktivitas investor besar (whale) dan sentimen pasar yang kian optimis. Lonjakan ini memperkuat keyakinan bahwa XRP berpotensi mengalami breakout teknis dan mencetak level harga baru dalam waktu dekat.
Salah satu faktor utama yang mendorong reli harga XRP adalah ekspektasi pasar terhadap putusan Hakim Analisa Torres dalam perkara hukum antara Ripple Labs dan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Kedua pihak telah mengajukan proposal penyelesaian kedua yang berpotensi mencabut larangan penjualan XRP kepada investor institusional serta memangkas denda Ripple dari $125 juta.
Jika disetujui, penyelesaian ini tidak hanya akan mengakhiri sengketa hukum, tetapi juga membuka peluang besar bagi persetujuan ETF XRP di masa mendatang, sebuah katalis besar yang dapat memicu reli harga lanjutan.
Aktivitas Whale Pecahkan Rekor
Menurut data dari platform analitik Santiment, jumlah dompet whale dan shark (mereka yang menyimpan lebih dari 1 juta XRP) kini mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 2.700 dompet. Selain itu, rata-rata jumlah alamat aktif harian XRP dalam sepekan terakhir tercatat lebih dari 295.000, melonjak drastis dari rata-rata 35.000–40.000 dalam tiga bulan sebelumnya.
Akumulasi masif oleh pelaku pasar besar ini menjadi sinyal kuat bahwa keyakinan terhadap XRP semakin menguat, terutama menjelang kejelasan regulasi yang akan datang.
Dukungan dari Sentimen Makro dan Investasi Institusi
Sentimen positif tidak hanya datang dari dalam komunitas XRP, tetapi juga dari kondisi eksternal yang mendukung. Optimisme global akan tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran mendorong minat investor terhadap aset berisiko, termasuk kripto. Ini tercermin dari lonjakan harga Bitcoin yang menyentuh $107.000 (sekitar Rp1,741 miliar), serta arus masuk dana ke berbagai ETF kripto.
Dalam laporan mingguannya, CoinShares mencatat bahwa produk investasi terkait XRP menerima arus masuk sebesar $11,8 juta. Sementara itu, open interest (OI) pada kontrak berjangka XRP tetap solid di angka $3,83 miliar (sekitar Rp62,4 triliun), menunjukkan adanya ekspektasi positif terhadap arah harga ke depan.
Analisis Teknis Tunjukkan Breakout Semakin Dekat

Secara teknikal, XRP berada di ambang breakout dari pola descending channel. Harga saat ini stabil di atas level support $2,25 (Rp36.610), didukung oleh Exponential Moving Average (EMA) 50 dan 100 hari.
Indikator RSI kembali berada di atas level 50, mengindikasikan momentum bullish. Sementara itu, indikator MACD menunjukkan potensi sinyal beli, yang jika dikonfirmasi, dapat memperkuat tekanan beli menuju target harga berikutnya.
Jika berhasil menembus resistensi jangka pendek di $2,37, XRP diproyeksi akan menguji level $2,65 (Rp43.115) dan berpeluang mencapai $3,00 (Rp48.813), mewakili kenaikan sekitar 32% dari harga saat ini.
Meski prospek jangka pendek terlihat cerah, risiko tetap membayangi. Putusan pengadilan yang tak sesuai harapan atau eskalasi konflik geopolitik dapat memicu aksi jual. Koreksi ke bawah $2,20 (Rp35.796) bisa menguji ulang dukungan dari EMA 200 hari.
Investor tetap disarankan untuk mengadopsi strategi manajemen risiko yang matang dalam menghadapi volatilitas tinggi di pasar kripto.
Sumber: fxstreet.com
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.