Olahraga

Delapan Kali Gagal Finish, Joan Mir Disebut Punya Kecepatan Tapi Minim Keberuntungan di MotoGP

Iklan

Joan Mir terus mengalami nasib kurang beruntung dalam musim MotoGP terbaru. Meski memiliki kemampuan yang mumpuni, pembalap pabrikan Honda ini kerap mengalami insiden yang membuatnya gagal menyelesaikan balapan. Pekan lalu, Mir kembali tereliminasi dari MotoGP Ceko akibat insiden yang melibatkan Alex Marquez.

Nasib sial Mir sebenarnya sudah terjadi beberapa kali, termasuk benturan dengan Fermin Aldeguer di Assen, Jack Miller di Aragon, dan Ai Ogura di Sachsenring. Dalam setiap kasus tersebut, Mir beralasan bahwa kesalahan sebagian besar datang dari rivalnya.

Iklan

Fakta menunjukkan Mir mengalami delapan kali DNF (Did Not Finish) dari 12 balapan yang dijalani. Selain itu, keberuntungan seolah menjauh darinya, bahkan penerbangan pulang dari Ceko pada Minggu malam juga dibatalkan. Peter McLaren, salah satu analis MotoGP, mengungkapkan dalam podcast Crash MotoGP bahwa Mir tampak seperti sedang menunggu untuk ditabrak akibat gaya balapnya.

“Mir sendiri tidak percaya dengan keberuntungan buruk, dia punya teori yang masuk akal,” kata McLaren. “Karena motor Honda kalah kecepatan, lawan mencoba melakukan manuver, tapi Mir kuat di pengereman sehingga lawan melepas rem untuk menyalip, lalu terjadi insiden.”

Menurut McLaren, secara kecepatan dasar Mir seharusnya bisa bersaing ketat dengan Johann Zarco. Namun, perbedaannya terletak pada konsistensi dan keberuntungan di balapan. Zarco yang juga pernah jatuh sebanyak 15 kali, lebih sering mengalaminya saat sesi latihan, sementara Mir jatuh dalam balapan sungguhan.

Di klasemen sementara, Zarco berada di posisi kedelapan dengan 109 poin, sedangkan Mir tertinggal di peringkat 19 dengan 32 poin.

Alex Marquez Minta Maaf dan Diberi Sanksi

Insiden terbaru yang melibatkan Mir dan Marquez membuat pembalap Gresini tersebut menerima penalti long lap pada balapan berikutnya. Lewis Duncan, jurnalis MotoGP, menilai hukuman tersebut sudah pantas. Alex mengaku tidak berniat menyalip, melainkan hanya mencoba membuka peluang, namun malah masuk ke sisi dalam dan menyebabkan tabrakan.

“Dengan keunggulan kecepatan Ducati dibanding Honda, manuver di lokasi tersebut sangat berisiko,” ujar Duncan. “Idealnya, manuver dilakukan di tempat yang aman dan memungkinkan akselerasi lebih baik. Ini adalah tindakan ceroboh dari Alex.”

Duncan juga menambahkan bahwa Alex perlu meningkatkan konsistensi dan memperbaiki gaya balapnya jika ingin bersaing di level juara tahun depan. “Jika tidak, masalah bisa muncul, terutama dengan pesaing seperti Marco Bezzecchi yang tampil konsisten.”

Joan Mir sebenarnya memiliki potensi besar untuk bersaing di jajaran pembalap Honda terbaik. Sayangnya, rentetan nasib sial dan insiden balapan membuatnya tertinggal jauh di klasemen. Sementara itu, Alex Marquez harus belajar mengendalikan agresivitasnya agar tidak merugikan diri sendiri maupun pembalap lain.

Dengan perbaikan strategi dan sedikit keberuntungan, Mir bisa kembali menunjukkan kecepatan dan kemampuannya yang sebenarnya di MotoGP.

Iklan