Novak Djokovic kembali menunjukkan kelasnya di Wimbledon 2025 dengan melaju ke semifinal untuk kali ke-14, sebuah rekor baru yang belum pernah dicapai oleh pemain lain. Meski harus berjuang keras melawan Flavio Cobolli yang tampil agresif dan sempat memberikan tekanan besar, Djokovic mampu bangkit dan memastikan kemenangan dengan skor 6-7 (8), 6-2, 7-5, 6-4.
Perjalanan Djokovic menuju babak empat besar kali ini bukan tanpa drama. Selain menghadapi perlawanan sengit dari pemain muda Italia, ia juga sempat terjatuh saat match point dan mengalami cedera pinggul yang mengkhawatirkan. Namun, sang juara bertahan berhasil mempertahankan fokus dan stamina hingga akhirnya lolos ke semifinal, di mana ia akan berhadapan dengan unggulan nomor satu dunia, Jannik Sinner, pada Jumat mendatang.
Kemenangan ini menjadikan Djokovic memecahkan rekor semifinal Wimbledon terbanyak dengan 14 kali, melewati Roger Federer. Ia pun mengaku sangat termotivasi untuk terus bersaing dengan para pemain top dunia saat ini, khususnya Sinner dan Carlos Alcaraz, yang menurutnya merupakan dua sosok pemimpin dunia tenis pria saat ini.
“Motivasi saya datang dari kemampuan untuk terus bertarung dengan para pemain hebat ini,” ujar Djokovic. “Bermain di babak akhir grand slam dan menghadapi pemain terbaik dunia adalah hal yang paling berarti bagi saya.”
Perlawanan Sengit dari Flavio Cobolli
Sebelum pertandingan, peluang Cobolli dianggap kecil karena catatan pertemuannya dengan top 10 dunia sangat minim, dan ia juga pernah dikalahkan Djokovic dengan skor telak di pertemuan sebelumnya. Namun, Cobolli tampil jauh berbeda kali ini. Ia tampil percaya diri dan agresif, berusaha keras untuk mendominasi pertandingan dengan servis keras dan pukulan forehand yang mematikan.
“Dia bermain dengan level tinggi dan servisnya sangat sulit untuk saya baca maupun serang,” kata Djokovic. “Itu membuat saya harus ekstra hati-hati.”
Meskipun sempat gugup dan melakukan beberapa kesalahan di awal, Cobolli berhasil memberikan perlawanan sengit, termasuk merebut set pertama melalui tiebreak yang menegangkan. Namun, ketika pertandingan berlanjut, Djokovic mulai menemukan ritmenya dan mengendalikan permainan, terutama setelah Cobolli kehilangan momentum di set kedua.
Ketegangan semakin memuncak di set keempat ketika Djokovic mengalami jatuh yang cukup parah saat match point. Ia terjatuh hingga tersungkur di rumput lapangan dan tampak kesakitan di bagian pinggul. Meski demikian, ia berhasil bangkit dan memenangkan dua poin terakhir untuk memastikan tiket ke semifinal.
“Jatuh itu sangat menyakitkan dan canggung, tapi saya sudah sering mengalaminya di lapangan rumput,” ujar Djokovic. “Saya berharap dalam 24-48 jam ke depan saya bisa pulih dan siap memberikan performa terbaik.”
Dengan kemenangan ini, Djokovic membuktikan bahwa ia masih menjadi kekuatan utama di Wimbledon dan siap menghadapi tantangan berat dari Jannik Sinner. Pertarungan antara dua pemain top ini diprediksi akan menjadi laga yang sangat menarik dan penuh strategi.
Pada babak semifinal Novak Djokovic akan melawan Jannik Sinner yang akan berlangsung pada Jumat, 11 Juli.
Para penggemar tenis di seluruh dunia kini menantikan aksi seru dari semifinal Wimbledon yang akan mempertemukan dua pemain dengan gaya bermain dan kekuatan berbeda. Apakah Djokovic akan menambah koleksi gelarnya atau Sinner yang akan memberikan kejutan? Semua akan terjawab dalam beberapa hari ke depan.