Cedera merupakan bagian yang tak terhindarkan dalam dunia sepak bola, termasuk yang dialami striker Timnas Indonesia, Ole Romeny. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa cedera tersebut adalah risiko yang harus diterima oleh setiap pemain dan meminta masyarakat untuk tidak menyalahkan baik pemain maupun klub terkait kondisi ini.
Erick mencontohkan beberapa pemain lain seperti Ragnar Oratmangoen dan Victor Dethan yang juga mengalami cedera, namun tidak menuai kritik atau tudingan dari publik. Menurutnya, memberikan tekanan berlebihan justru akan merugikan suasana dan perkembangan sepak bola nasional.
Cedera Bagian dari Risiko, Fokus pada Solusi
“Cedera, ya, cedera. Itu risiko yang tidak hanya dialami Ole. Ragnar juga cedera,” ujar Erick Thohir pada Jumat (18/7). Ia menambahkan, “Begitu juga dengan Victor Dethan yang saat ini belum bisa bermain, apakah dia atau klubnya disalahkan?” pertanyaan retoris ini menegaskan sikapnya agar fokus diarahkan pada solusi, bukan mencari kambing hitam.
Erick juga menanggapi kritik yang mungkin muncul terhadap dirinya terkait sikap tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak anti-kritik, namun lebih penting untuk mengarahkan perhatian pada penyelesaian masalah.
PSSI Terus Dorong Regenerasi Timnas
Lebih lanjut, Erick mengungkapkan bahwa risiko cedera menjadi salah satu alasan PSSI terus mendorong proses regenerasi dalam skuad Timnas Indonesia. Hal ini penting agar keberlangsungan tim tetap terjaga meski beberapa pemain mengalami cedera.
Dengan pendekatan ini, diharapkan Timnas Indonesia dapat tetap kompetitif menghadapi berbagai kompetisi, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan turnamen regional lainnya.