Joan Mir kembali menghadapi rentetan kejadian sial yang tak berkesudahan. Setelah menyatakan bahwa ia tidak percaya pada keberadaan kesialan, pembalap Honda HRC ini justru mengalami serangkaian nasib buruk yang berujung pada kegagalan finis di MotoGP Brno 2025.
Kecewa dengan hasil tersebut, Mir harus rela tersingkir setelah ditabrak dari belakang oleh Alex Marquez. Insiden ini membuatnya terdampar di gravel dan gagal menyelesaikan balapan. Meski juri MotoGP memberikan keputusan yang berpihak pada Mir dengan menjatuhkan hukuman pada Marquez, ini menjadi kegagalan kedelapan Mir dari 12 seri Grand Prix pada tahun ini.
Joan Mir bersikeras bahwa masalah yang ia hadapi lebih disebabkan oleh kendala teknis pada motor Honda RC213V-nya daripada faktor kesialan. Namun, timnya melihat sebaliknya. Dalam akun media sosial resmi Honda, mereka menuliskan, “Tanpa kesalahan dari Joan Mir, ia kembali menjadi korban musibah.” Ungkapan ini menggambarkan betapa Mir seolah tak lepas dari rentetan masalah yang menimpanya.
Malang tak dapat ditolak, setelah insiden di lintasan, nasib sial masih mengiringi Mir di bandara Brno. Penerbangan pulangnya pada Minggu malam dibatalkan, sehingga ia harus menginap di hotel di Republik Ceko tanpa rencana sebelumnya. Honda pun menambahkan, “Anda tidak bisa mengada-ada kejadian seperti ini… Apa lagi yang bisa dikatakan?”
Sebelumnya, di seri Jerman, balapan Mir juga berakhir dini akibat tabrakan yang tak dapat dihindarinya dengan Ai Ogura. Honda bahkan bercanda bahwa “Oxford Dictionary menghubungi mereka untuk meminta foto Joan Mir sebagai ilustrasi kata ‘sial’.”
Memasuki libur musim panas MotoGP, Mir berada di posisi ke-19 klasemen sementara. Hanya beberapa pembalap yang memiliki poin lebih sedikit dari dia, termasuk Jorge Martin yang absen karena cedera, rekan setim Mir Somkiat Chantra, Miguel Oliveira dari Pramac, serta pembalap pengganti dan tes.
Meski demikian, Mir masih memiliki kontrak dengan Honda untuk musim 2026, yang sedikit mengurangi tekanan pada dirinya. Sebagai juara MotoGP 2020, ia tentu berharap keberuntungan dan performa motor yang lebih baik usai jeda musim panas.
Meski tak percaya pada keberuntungan buruk, Mir tentu ingin perbaikan signifikan pada RC213V agar lebih kompetitif dan mengurangi risiko gagal finis di masa depan.