Honda tengah bersiap mengganti manajer tim untuk musim WorldSBK 2026 sebagai respons atas performa yang belum optimal dalam beberapa musim terakhir. Langkah ini menandai perubahan strategi besar, dengan calon kuat pengganti Jose Escamez adalah insinyur senior asal Jepang, Yuji Mori.
Jose Escamez, yang berasal dari Spanyol, ditunjuk memimpin proyek WorldSBK Honda sejak awal 2024. Berbekal pengalaman dari tim MotoGP Honda, ia membawa pendekatan bergaya Grand Prix ke arena Superbike. Namun, setelah dua musim berlalu tanpa kemenangan dan hanya beberapa podium, Honda memutuskan untuk melakukan perombakan di posisi manajer tim.
Perubahan manajemen ini juga menandakan pergeseran arah strategi Honda. Alih-alih mengandalkan pendekatan ala Grand Prix, Honda ingin kembali fokus pada pengembangan internal yang lebih teknis dan intensif, khususnya pada pengembangan motor.
Yuji Mori, insinyur senior yang memiliki kedekatan dengan divisi pengembangan Fireblade, diisukan bakal menjadi sosok penting membawahi proyek WorldSBK Honda. Kehadirannya diharapkan mampu memberikan stabilitas dan arah teknis baru untuk Honda CBR1000RR-R, motor andalan sejak 2020.
Meski Fireblade menunjukkan daya saing di beberapa ajang seperti British Superbike (BSB), Asia Road Racing Championship (ARRC), dan Suzuka 8 Hours, hasil di WorldSBK belum membanggakan. Sejak kembali ke kejuaraan dunia ini, Honda hanya mengantongi enam podium tanpa sekalipun meraih kemenangan.
Tim Yamaha, misalnya, meraih kemenangan lewat Andrea Locatelli di Assen. Sedangkan Bimota-Kawasaki sukses meraih dua start di barisan depan dan satu podium di musim perdananya. Sementara itu, Honda belum mencatatkan podium di paruh pertama musim 2025.
Rumor Transfer Pembalap dan Perombakan Tim
Pergeseran manajemen ini juga dikaitkan dengan rumor besar di pasar pembalap. Honda dikabarkan mengincar nama-nama besar seperti Alvaro Bautista dan Jack Miller untuk musim 2026. Sebelumnya, sempat muncul spekulasi Cal Crutchlow sebagai calon manajer tim, namun kini Yuji Mori muncul sebagai kandidat utama.
Jika benar, perubahan ini akan menjadi restrukturisasi besar yang bisa mengubah lanskap persaingan WorldSBK.
Revisi Total Strategi Fireblade?
Penunjukan Jose Escamez di awal 2024 bertujuan mendorong ambisi Honda kembali ke jajaran teratas WorldSBK. Namun, pergantian manajer tim hanya setelah dua musim bisa menjadi tanda pengakuan bahwa strategi berbasis MotoGP kurang efektif di arena Superbike.
Dengan Yuji Mori yang memiliki latar belakang teknis kuat dan pengalaman langsung dengan Fireblade, Honda berharap proyek ini akan lebih terintegrasi dengan pengembangan internal. Fokus utama kemungkinan beralih dari manajemen semata ke peningkatan performa teknis dan setting motor yang lebih kompetitif.
Honda tentu tidak ingin terus tertinggal di tengah dominasi Toprak Razgatlioglu dan Nicolo Bulega di WorldSBK. Perubahan manajemen dan strategi ini menjadi langkah penting agar Honda kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam perebutan gelar juara dunia.