Final Wimbledon 2025 akan menyajikan pertarungan seru antara dua bintang muda tenis, Iga Swiatek dari Polandia dan Amanda Anisimova dari Amerika Serikat. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 12 Juli, pukul 16.00 waktu London (22.00 WIB) di Centre Court, dan menjadi momen bersejarah bagi keduanya, karena masing-masing berambisi meraih gelar perdana di lapangan rumput paling bergengsi di dunia.

Bagi Swiatek, pertandingan ini adalah final Grand Slam keenamnya, sementara Anisimova akan tampil pertama kali di ajang ini. Swiatek bertekad menambah koleksi gelar Majornya menjadi enam, sementara Anisimova berhasrat untuk meraih gelar Grand Slam pertamanya yang akan mengukuhkan posisinya di jajaran elite tenis dunia.

Wimbledon 2025 akan menciptakan juara baru di sektor tunggal putri untuk kedelapan kalinya secara beruntun. Terakhir kali juara bertahan berhasil mempertahankan gelarnya adalah Serena Williams pada 2016. Kini, giliran Swiatek atau Anisimova untuk mencetak sejarah baru.

Swiatek, yang pernah menduduki peringkat satu dunia, kini berada di peringkat 4 setelah performa impresif di Bad Homburg dua pekan lalu. Jika ia berhasil meraih gelar di Wimbledon, Swiatek berpotensi naik ke peringkat 3. Di sisi lain, Anisimova juga akan menembus Top 10 untuk pertama kalinya dalam kariernya, dan bisa mencapai posisi 5 jika berhasil menang.

Perjalanan Menuju Final yang Menarik

Tahun ini, Swiatek menunjukkan peningkatan yang signifikan di lapangan rumput. Setelah tersingkir di semifinal Roland Garros, ia mengasah gerakan dan servisnya, yang terlihat dari perjalanannya menuju final Wimbledon, di mana ia hanya kehilangan satu set, yaitu di babak kedua melawan Caty McNally. Kemenangan dominan 6-2, 6-0 atas Belinda Bencic di semifinal menjadi bukti kemampuannya.

Sementara itu, Anisimova mengalami kebangkitan setelah absen selama delapan bulan dan gagal lolos kualifikasi Wimbledon 2024. Ia berhasil meraih gelar WTA 1000 pertamanya di Doha dan menjadi runner-up di Queen’s Club, menandakan kesiapan untuk bersaing di lapangan rumput. Di Wimbledon 2025, Anisimova membuka turnamen dengan kemenangan 6-0, 6-0 atas Yulia Putintseva dan mencatat kemenangan penting atas Aryna Sabalenka di semifinal.

Menariknya, final ini akan menjadi pertemuan profesional pertama antara Swiatek dan Anisimova. Keduanya pernah bertemu di level junior pada 2016, di mana Swiatek memenangkan pertarungan tersebut, membantu Polandia menaklukkan Amerika Serikat dalam Junior Fed Cup.

Iklan

Siapa pun pemenangnya, final ini akan menjadi pencapaian penting dalam karier keduanya, mengingat keduanya berpeluang meraih gelar rumput perdana.

Prestasi dan Catatan Sejarah

Dengan kemenangan di final ini, Iga Swiatek bisa mencatat 100 kemenangan Grand Slam dalam kariernya dan menjadi wanita tercepat sejak Serena Williams pada 2004 yang mencapai angka tersebut. Jika berhasil, Swiatek juga akan menjadi petenis Polandia pertama yang menjuarai Wimbledon di Era Terbuka, mengikuti jejak Agnieszka Radwanska yang menjadi runner-up pada 2012.

Di sisi lain, bagi Amanda Anisimova, final ini berarti banyak. Ia akan menjadi wanita Amerika pertama yang mencapai final Wimbledon sejak Serena Williams pada 2019 dan berpotensi menjadi juara pertama sejak Serena pada 2016. Jika menang, Anisimova juga akan menjadi juara termuda asal Amerika di Wimbledon sejak Serena pada 2003.

Keduanya telah memastikan hadiah sebesar £1,520,000 dan 1.300 poin WTA. Pemenang final ini akan membawa pulang trofi prestisius Wimbledon, hadiah uang sebesar £3.000.000, serta tambahan 2.000 poin yang sangat berharga dalam perjalanan menuju WTA Finals di Riyadh.

Preview Singkat

PemainUsiaFinal Grand SlamGelar GSStatistik GSPerforma di Rumput 2025
Iga Swiatek (POL, [8])24 tahun65 (Roland Garros x4, US Open x1)99 menang – 20 kalahFinalis Bad Homburg, Finalis Wimbledon
Amanda Anisimova (USA, [13])23 tahun1Kalahkan Sabalenka, Putintseva, Maria

Final Wimbledon 2025 antara Swiatek dan Anisimova menawarkan kontras menarik antara pengalaman final Grand Slam melawan perjalanan penuh kejutan. Swiatek datang sebagai favorit, membawa tekanan untuk menang, sementara Anisimova bersaing tanpa beban. Siapa pun pemenangnya, final ini adalah momen penting yang akan dikenang dalam sejarah tenis putri.