Tim voli putri Thailand kini menghadapi ancaman serius untuk terdegradasi di ajang VNL 2025 setelah mengalami kekalahan telak dari Republik Dominika dengan skor 0-3. Laga yang berlangsung pada Sabtu (12/7) dini hari di Arlington, Amerika Serikat, menambah catatan buruk Thailand yang kini tercatat menelan tujuh kekalahan beruntun. Dengan hasil ini, posisi mereka di klasemen sementara semakin terjepit.

Thailand saat ini berada di peringkat ke-17 dengan hanya satu kemenangan dan lima poin, unggul tipis satu poin dari Korea Selatan yang terjebak di posisi juru kunci. Jika fase penyisihan berakhir saat ini, Thailand berpotensi besar terdegradasi, sebuah situasi yang tentu sangat mengecewakan bagi penggemar dan pemain.

Kekalahan Menyakitkan dan Harapan Terakhir

Di tengah tekanan yang terus meningkat, Thailand masih memiliki satu pertandingan tersisa melawan Kanada yang dijadwalkan berlangsung pada hari Ahad. Di sisi lain, Korea Selatan, yang saat ini terancam terdegradasi, masih memiliki dua pertandingan yang harus dijalani di Chiba melawan Bulgaria dan Prancis, dua tim yang juga berjuang untuk menghindari situasi serupa.

Republik Dominika Raih Kemenangan Perdana

Di sisi lain lapangan, Republik Dominika meraih kemenangan perdana di pekan ketiga ini, berhasil naik dari posisi 13 ke 10 di klasemen. Dengan lima kemenangan dan total 13 poin, mereka sudah dipastikan tidak lolos ke babak Final, mengingat posisi delapan besar saat ini dikuasai oleh Amerika Serikat dengan enam kemenangan dan 17 poin.

Performa Gemilang Martinez Bersaudara

Kapten tim Republik Dominika, Brayelin Martinez, menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak 17 poin, terdiri dari 13 spike dan empat blok. Adiknya, Jineiry Martinez, juga tampil mengesankan dengan total 15 poin, berkontribusi besar dalam kemenangan timnya. Gaila Gonzalez, anggota tim lainnya, menyatakan, “Kami sedang mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Dunia dan ingin terus berkembang di setiap pertandingan.”

Iklan

Thailand Berjuang Mempertahankan Harapan

Di kubu Thailand, kapten tim Ajcharaporn Kongyot menjadi satu-satunya pemain yang mencetak dua digit angka, dengan total 13 poin. Sementara itu, middle blocker Thatdao Nuekjang dan opposite Pimpichaya Kokram masing-masing menyumbang sembilan poin. Meskipun demikian, setter Pornpun Guedpard mengakui bahwa performa timnya belum memenuhi harapan, dan ia optimis bahwa pengalaman ini akan berguna bagi para pemain muda.

Jadwal Pertandingan Selanjutnya

Setelah pertandingan ini, VNL 2025 akan melanjutkan laga dengan duel antara China melawan Kanada. Keesokan harinya, Jerman akan berhadapan dengan China, dan Amerika Serikat akan bersua rival regionalnya, Kanada. Hasil akhir dari pertandingan akhir pekan ini akan sangat menentukan nasib beberapa tim, terutama Thailand dan Korea Selatan, dalam usaha mereka menghindari degradasi.

Dengan tekanan yang semakin meningkat, semua mata kini tertuju pada pertandingan mendatang. Apakah Thailand dapat bangkit dan memperbaiki posisi mereka? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.