Keputusan mengejutkan datang dari dunia Formula 1. Christian Horner, sosok yang telah memimpin Red Bull Racing selama 20 tahun, resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai team principal dengan segera. Langkah ini menandai akhir era kepemimpinan Horner yang penuh prestasi dan kontroversi di tim yang telah meraih banyak gelar juara.
Red Bull mengumumkan pergantian ini pada Rabu pagi, dengan Laurent Mekies, yang sebelumnya menjabat sebagai principal di tim saudara mereka, Racing Bulls, ditunjuk sebagai pengganti Horner. Perubahan ini terjadi tidak lama setelah Horner terlibat dalam kontroversi yang sempat mengguncang tim, meski ia akhirnya dibebaskan dari tuduhan setelah investigasi.
Era Keemasan Christian Horner di Red Bull
Christian Horner telah menjadi bagian penting dalam perjalanan Red Bull sejak pendirian tim pada tahun 2005. Di bawah kepemimpinannya, Red Bull berhasil mengukir sejarah dengan memenangkan delapan gelar juara dunia pembalap dan enam gelar juara konstruktor, menjadikan tim ini salah satu yang paling sukses di Formula 1.
Oliver Mintzlaff, CEO Corporate Projects and Investments dari Red Bull, menyampaikan penghargaan atas dedikasi dan kontribusi Horner selama dua dekade terakhir. “Dengan komitmen tanpa henti, pengalaman, keahlian, dan pemikiran inovatifnya, Christian telah berperan besar dalam membangun Red Bull Racing menjadi tim yang sangat sukses dan menarik di dunia Formula 1,” ujar Mintzlaff.
Pengumuman pemecatan Horner datang kurang dari dua tahun setelah ia tersandung skandal tuduhan perilaku tidak pantas oleh seorang karyawan. Meskipun ia kemudian dibersihkan dari tuduhan tersebut, situasi ini memicu ketegangan internal, termasuk perseteruan yang muncul antara Horner dan perusahaan induk Red Bull GmbH.
Jos Verstappen, ayah dari juara dunia Max Verstappen, bahkan secara terbuka menyerukan agar Horner digantikan. Namun, Horner sempat bertahan dalam tekanan tersebut dan tetap memimpin tim hingga Grand Prix Inggris di Silverstone, yang menjadi balapan terakhirnya sebagai pemimpin Red Bull.
Perubahan Struktur Tim dan Masa Depan Red Bull
Laurent Mekies kini resmi mengambil alih kursi team principal Red Bull Racing, sementara Alan Permane akan menggantikan Mekies sebagai principal di Racing Bulls. Pergantian ini menjadi langkah strategis Red Bull dalam menghadapi musim yang masih berlangsung, di mana Max Verstappen yang merupakan andalan tim, kini tertinggal 69 poin dari pemuncak klasemen Oscar Piastri.
Martin Brundle, mantan pembalap dan komentator F1, menyatakan bahwa penggantian ini tidak sepenuhnya mengejutkan mengingat dinamika dan masalah yang terjadi dalam tim. “Saya merasa sedih karena Christian adalah teman dan telah melakukan pekerjaan luar biasa selama 20 tahun, memenangkan banyak balapan dan kejuaraan,” katanya.
Sampai saat ini, baik Christian Horner maupun Red Bull Racing belum memberikan komentar lebih lanjut terkait perubahan besar ini.
Pemecatan Christian Horner menandai babak baru bagi Red Bull Racing di dunia Formula 1. Dengan pergantian kepemimpinan ini, tim berharap dapat mempertahankan prestasi dan melanjutkan dominasi mereka di lintasan balap sembari menghadapi tantangan musim yang masih berjalan.