Keputusan mengejutkan datang dari dunia Formula 1, ketika Christian Horner diumumkan telah dipecat dari posisinya sebagai bos tim Red Bull secara tiba-tiba. Tak ada penjelasan resmi yang diberikan kepada Horner mengenai alasan pemecatannya, sebuah informasi yang diungkapkan langsung oleh Martin Brundle, mantan pembalap F1 yang kini menjadi komentator dan analis olahraga motor.
Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat Horner telah memimpin Red Bull Racing sejak tim tersebut bergabung dengan grid Formula 1 pada tahun 2005. Perubahan posisi ini langsung mencuat ke publik pada hari Rabu, di mana Laurent Mekies diangkat sebagai CEO Red Bull Racing menggantikan Horner, sementara Alan Permane mengambil alih posisi Mekies di Racing Bulls, tim junior Red Bull.
Martin Brundle Sebut Pemecatan Horner “Keluar Dari Langit Biru”
Martin Brundle menyampaikan kabar tersebut saat tampil di Sky Sports News tak lama setelah pengumuman pemecatan Horner. Ia mengaku merasa sedih dan terkejut, serta menegaskan bahwa Horner tidak diberi alasan apapun terkait keputusan tersebut.
“Ini benar-benar mengejutkan, terutama mengingat situasi di dalam tim dan beberapa masalah yang mulai muncul, termasuk isu yang sempat terdengar dari Max Verstappen dan anggota tim lain,” ujar Brundle. “Saya cukup sedih, karena saya menganggap Christian sebagai teman dan dia telah melakukan pekerjaan luar biasa selama 20 tahun, meraih banyak kemenangan dan gelar dunia untuk pembalap dan tim.”
Brundle juga menyoroti perjalanan Horner yang membawa tim dari era Stewart hingga Jaguar yang sempat kesulitan, menjadi tim dengan fasilitas besar di Milton Keynes dan prestasi yang mengesankan.
Faktor Performa dan Dinamika Tim
Menurut Brundle, ada kemungkinan keputusan ini terkait dengan performa tim yang sedang menghadapi tantangan. Meski Red Bull telah memenangkan beberapa balapan pada musim ini, kondisi mobil yang sulit tampil maksimal menjadi salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan tersebut.
“Saya percaya ini juga terkait dengan performa. Mungkin ini juga membuat Verstappen dan keluarganya lebih terdorong untuk bertahan di tim. Ada yang menyebut ini semacam ‘Team Verstappen’, yang membuat situasi menjadi lebih pribadi,” jelas Brundle.
Brundle berencana berbicara lebih lanjut dengan Horner untuk mendapatkan gambaran langsung dari sudut pandangnya, namun yang pasti Horner tidak mendapat alasan resmi saat dipecat.
Meski Horner pergi, Red Bull bergerak cepat melakukan restrukturisasi. Laurent Mekies kini memimpin tim utama Red Bull Racing, sementara Alan Permane memegang kendali di Racing Bulls. Mereka juga tengah bersiap menyambut debut mesin baru yang akan menjadi perubahan terbesar dalam sejarah Formula 1, yakni perubahan besar pada mobil dan unit tenaga secara bersamaan.
Brundle menambahkan, “Christian telah menjadi sosok penting dalam mengarahkan tim selama ini, terutama dalam menghadapi perubahan besar yang akan datang. Namun, dalam dunia Formula 1, tidak ada yang bertahan selamanya dan perubahan memang bagian dari perjalanan.”