Crypto

Harga XRP Turun Setelah Tekanan Jual Tinggi, Investor Pantau Zona Support

Harga mata uang kripto XRP kembali menjadi sorotan setelah mengalami penurunan signifikan ke level $2,11 atau sekitar Rp34.448. Koreksi ini terjadi usai tekanan jual besar-besaran dalam pasar derivatif yang memicu likuidasi posisi long senilai lebih dari $7,63 juta (sekitar Rp124,5 miliar) hanya dalam 24 jam.

Ripple Dan Sec Capai Kesepakatan Awal Masa Depan Xrp Masih Dipertaruhkan 2

Menurut data CoinGlass, hanya sekitar $312.760 (Rp5,1 miliar) posisi short yang ikut dilikuidasi, menciptakan ketimpangan 182% antara posisi long dan short. Ketimpangan ini mencerminkan bahwa mayoritas pelaku pasar terlalu percaya diri akan kenaikan harga XRP—namun kenyataan berbicara sebaliknya.

Sebelum penurunan terjadi, XRP stabil diperdagangkan di kisaran $2,30–$2,32. Banyak analis memperkirakan terjadinya breakout menuju $2,40 atau $2,50. Namun, harga justru menembus garis tren naik di grafik 4 jam dan bergerak turun ke zona permintaan $2,06–$2,10 (Rp33.633–Rp34.274).

Zona ini penting karena sejajar dengan tren naik jangka panjang dari April 2025, yang sebelumnya menjadi fondasi lonjakan harga XRP ke atas $2,50.

Indikator Teknis Menunjukkan Sinyal Jenuh Jual

Kondisi teknikal menunjukkan bahwa tekanan jual ekstrem mulai mencapai titik jenuh. Relative Strength Index (RSI) di grafik 30 menit dan 4 jam sempat turun ke bawah angka 30—indikator umum untuk kondisi oversold. RSI 4 jam kini mulai pulih menuju 29,41, menandakan potensi pembalikan arah jangka pendek.

Indikator lain seperti MACD menunjukkan garis sinyal yang mulai mendekat, sementara histogram mendatar. Stochastic RSI juga menunjukkan momentum naik, dengan nilai 62,13 dan 67,77, yang menandakan potensi crossover bullish.

Meski begitu, indikator Ichimoku Cloud masih memberi sinyal bearish. Harga berada jauh di bawah awan, dengan garis Tenkan-Sen dan Kijun-Sen sama-sama mengarah turun. Bollinger Bands juga menunjukkan pelebaran ekstrem ke bawah, dengan candle menembus batas bawah—mengindikasikan volatilitas tinggi.

Level Support Menjadi Fokus Investor

Untuk saat ini, XRP bertahan di atas level Fibonacci retracement 0,382 mingguan pada $2,11 (Rp34.448). Support kuat terlihat di kisaran $2,08–$2,10 (Rp33.870–Rp34.274). Jika zona ini mampu dipertahankan, XRP berpeluang rebound ke area $2,18 hingga $2,22 (Rp35.553–Rp36.406).

Namun, jika support tersebut gagal dijaga, XRP bisa menurun lebih dalam ke level psikologis $2,00 (Rp32.642) atau bahkan ke $1,92 (Rp31.337)—level Fibonacci retracement 0,618.

Untuk membalikkan arah tren menjadi bullish kembali, XRP perlu menembus resistance-resistance berikut ini secara konsisten:

  • $2,22–$2,26 (Rp36.406–Rp37.098)
  • EMA 20 di $2,23 (Rp36.450)
  • EMA 50 di $2,24 (Rp36.613)

Kegagalan menembus garis tren menurun harian sejak 21 Mei terus memperkuat tekanan jual di pasar.

Faktor Pemicu Tekanan Jual

Analis menyebut tekanan jual ini dipicu oleh aksi ambil untung massal dan penolakan kuat dari zona suplai $2,30. Penurunan harga dipercepat oleh break teknikal di bawah support dinamis grafik 4 jam.

Meski demikian, sentimen jangka panjang terhadap XRP tidak sepenuhnya negatif. Spekulasi seputar kemungkinan disetujuinya ETF XRP oleh SEC masih bergulir di kalangan analis. Selain itu, kemitraan Ripple dengan Guggenheim dan lembaga keuangan besar lainnya memberikan dukungan fundamental yang kuat.

Beberapa prediksi jangka pendek tetap optimistis, dengan target harga di kisaran $3,20 (Rp52.228) jika harga mampu mengonsolidasikan posisi di atas resistance utama.

Baca Juga: Ripple dan SEC Capai Kesepakatan Awal, Masa Depan XRP Masih Di Tangan Hakim

Volume Turun, Peluang Terbuka untuk Investor

Volume perdagangan XRP selama 24 jam terakhir turun 4,71% menjadi $2,8 miliar (sekitar Rp45,7 triliun). Penurunan ini menunjukkan berkurangnya partisipasi pelaku pasar jangka pendek, namun bisa dimanfaatkan oleh investor jangka menengah dan panjang untuk mengambil posisi akumulasi.

Dengan indikator teknikal mulai menunjukkan kondisi oversold, investor mulai melirik zona support sebagai peluang beli jangka pendek—terutama jika volume pembelian mulai meningkat.

Penurunan harga XRP ke $2,11 mencerminkan reaksi pasar terhadap tekanan teknikal dan aksi ambil untung di zona resistance penting. Meski sentimen jangka pendek masih bergejolak, zona support antara $2,08–$2,10 menjadi titik penting yang sedang dipantau ketat oleh investor.

Jika zona ini mampu bertahan, potensi rebound ke atas tetap terbuka. Namun investor juga harus mewaspadai potensi penurunan lanjutan jika tekanan jual belum sepenuhnya mereda.

Sumber: coincentral.com

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.