Crypto

XRP Terkoreksi Usai Death Cross Terbentuk, Apa Implikasinya?

Aset kripto XRP tengah menjadi sorotan setelah munculnya sinyal teknikal yang mengkhawatirkan: death cross. Fenomena ini, yang terjadi saat rata-rata pergerakan (moving average) jangka pendek memotong ke bawah MA jangka panjang, dianggap sebagai indikator bearish yang cukup kuat dalam dunia analisis teknikal. Dalam konteks ini, MA 23-hari XRP telah memotong ke bawah MA 50-hari, memicu kekhawatiran akan potensi penurunan harga yang lebih dalam.

Death cross dikenal luas sebagai sinyal teknikal yang menandakan potensi tren penurunan berkepanjangan. Dalam kasus XRP, formasi ini terjadi ketika harga berada dalam tren sideways dengan volatilitas rendah dan momentum pembelian yang lemah. Dalam sejarah pergerakan aset digital, pola ini sering kali mendahului fase konsolidasi atau bahkan koreksi tajam.

Menurut data terkini, XRP diperdagangkan di kisaran USD 2,24 (sekitar Rp36.394), turun sekitar 1,16% dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, harga sempat mencapai level tertinggi tahunan mendekati USD 3 (sekitar Rp48.774), namun gagal mempertahankan tren naik yang konsisten.

Volume Anjlok, Pasar Krisis Likuiditas

Lebih mengkhawatirkan lagi, volume perdagangan XRP dilaporkan anjlok hampir 49% dalam sepekan terakhir. Penurunan ini menunjukkan berkurangnya minat pelaku pasar, baik institusional maupun ritel. Kombinasi antara death cross dan volume rendah mengindikasikan potensi jebakan pasar atau false bullish signal, di mana investor terlanjur masuk terlalu awal tanpa dukungan tren yang kuat.

“Kondisi seperti ini seringkali membuat investor terjebak dalam ekspektasi pemulihan harga, padahal sinyal-sinyal teknikal menunjukkan sebaliknya,” tulis Luc Jose A. dalam laporan CoinTribune.

Area Kritis di Level USD 2,27 dan USD 2,07

Saat ini, level USD 2,27 (Rp36.905) menjadi batas resistensi utama. Jika harga XRP gagal menembus level ini secara konsisten, tren naik akan sulit terbentuk. Sebaliknya, jika harga menembus support USD 2,07 (Rp33.678), maka bukan tidak mungkin XRP akan melanjutkan pelemahan ke bawah USD 2 atau Rp32.516.

Secara teknikal, XRP juga tertahan di bawah dua moving average penting: MA 50-hari dan MA 200-hari. Ini menciptakan “penghalang ganda” yang semakin memperberat upaya pemulihan harga dalam jangka pendek.

Meski kondisi teknikal suram, sejumlah analis masih menaruh harapan pada potensi sentimen positif dari sisi fundamental. Salah satunya adalah kemungkinan persetujuan ETF XRP oleh Franklin Templeton pada 17 Juni 2025, yang dinilai bisa menjadi katalis besar bagi masuknya likuiditas institusional. Selain itu, pengumuman bahwa Webus International telah menginvestasikan USD 300 juta (sekitar Rp4,88 triliun) dalam XRP sebagai aset treasury turut menjadi sorotan.

Namun demikian, sebagian besar analis menyarankan kehati-hatian. Dalam kondisi saat ini, XRP lebih terlihat seperti sedang menguji pasar daripada memulai reli baru.

Proyeksi Harga dan Sikap Pelaku Pasar

Jika XRP berhasil menembus resistensi dan menstabilkan harga di atas USD 2,27, maka peluang menuju kisaran USD 2,50–2,60 (Rp40.645–Rp42.229) terbuka. Namun jika volume tetap lemah, skenario konsolidasi atau koreksi menjadi lebih mungkin.

Beberapa analis menyebut pola segitiga simetris (symmetrical triangle) mulai terbentuk di grafik harian XRP. Pola ini biasanya mengindikasikan fase penantian (neutral market), di mana pasar masih menunggu “pemicu besar” untuk menentukan arah selanjutnya.

Dengan adanya sinyal death cross, volume yang merosot drastis, dan ketidakpastian dari sisi regulasi serta sentimen pasar, XRP kini berada di persimpangan penting. Para trader dan investor jangka pendek disarankan untuk tidak terburu-buru mengambil posisi beli tanpa konfirmasi teknikal yang valid.

Sementara investor jangka panjang masih bisa berharap pada sentimen fundamental seperti potensi ETF, secara teknikal XRP memerlukan lebih dari sekadar optimisme. Dalam kata lain, XRP tengah menghadapi “ujian teknikal” terbesar sejak awal tahun 2025.

Sumber: U.Today, 99Bitcoins.com

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.