Harga mata uang kripto Ripple (XRP) menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan potensi reli jangka pendek setelah berhasil menembus di atas level $2,25. Dalam 24 jam terakhir, XRP mencatat kenaikan sebesar 2,59 persen, diperdagangkan di kisaran $2,29 (sekitar Rp37.286), naik dari $2,23 (sekitar Rp36.277) sehari sebelumnya. Peningkatan ini disertai lonjakan volume perdagangan harian sebesar 4,80 persen, dengan nilai transaksi harian mencapai sekitar $2,95 miliar (Rp48,06 triliun).
Kenaikan harga XRP terjadi di tengah sentimen teknikal yang mulai menunjukkan arah positif. Sejumlah indikator mengonfirmasi momentum bullish, meski harga saat ini masih menghadapi zona resistensi penting di kisaran $2,32–$2,36 (Rp37.721–Rp38.493).

Secara teknikal, XRP saat ini diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan sederhana 100 jam, sebuah sinyal penting bahwa tren jangka pendek sedang menguat. Grafik per jam juga menunjukkan adanya garis tren naik yang kuat, dengan titik support utama di $2,27 (Rp36.961).
Indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) di time frame 1 jam menunjukkan percepatan momentum di zona positif. Sementara itu, indeks kekuatan relatif (RSI) telah bergerak di atas level netral 50 dan kini berada di angka 50,8, menandakan pergeseran kekuatan ke sisi pembeli.
Jika tekanan beli terus berlanjut, XRP berpotensi menembus resistensi terdekat di $2,32 (Rp37.721). Bila harga berhasil bertahan di atas level tersebut, resistensi selanjutnya berada di $2,35 (Rp38.209), $2,40 (Rp38.996), dan $2,42 (Rp39.322). Penembusan yang meyakinkan di atas $2,40 dapat membuka jalan menuju $2,48 (Rp40.203) atau bahkan $2,50 (Rp40.708).
Namun, apabila harga gagal menembus zona $2,32–$2,36, maka XRP kemungkinan akan terkoreksi dengan support awal di $2,275 (Rp37.070) dan support kuat di $2,25 (Rp36.637), yang juga bertepatan dengan level retracement Fibonacci 76,4 persen dari pergerakan naik sebelumnya.
Data Pasar Mengindikasikan Akumulasi Investor
Selain sinyal teknikal, data pasar juga menunjukkan adanya tren akumulasi. Data dari bursa menunjukkan terjadinya outflow atau pengurangan cadangan XRP pada 5 Juni, meskipun tidak sebesar bulan Mei. Penurunan cadangan ini biasanya mencerminkan aksi akumulasi oleh investor yang memilih menyimpan aset di dompet pribadi alih-alih membiarkannya di bursa.
Rasio Network Value to Transactions (NVT) XRP juga mengalami penurunan dalam beberapa sesi terakhir. NVT yang lebih rendah menunjukkan bahwa valuasi pasar XRP semakin mendekati nilai fundamentalnya, yang dapat menjadi indikasi bahwa aset ini sedang berada di bawah harga wajarnya.
Volume Delta Kumulatif 3 bulan menunjukkan dominasi pembeli spot, meskipun harga belum mampu keluar dari pola range-bound. Sementara itu, indikator On-Balance Volume (OBV) masih bergerak dalam kisaran yang sempit sejak April. OBV belum menunjukkan kenaikan signifikan, namun berhasil mencetak rangkaian higher low dalam dua bulan terakhir, mengisyaratkan potensi breakout.
Peta Likuidasi dan Struktur Harga Jangka Menengah
Analisis heatmap likuidasi dua pekan terakhir memperlihatkan adanya klaster likuiditas besar di antara level $2,29–$2,36. Karena harga saat ini berada di dekat zona tersebut, kemungkinan besar XRP akan mencoba menembus kisaran ini dalam waktu dekat. Level $2,28 (Rp37.558) juga menjadi level penting, karena bertepatan dengan retracement Fibonacci 38,2 persen dari penurunan besar tahun 2025 antara $3,40 (Rp55.362) dan $1,61 (Rp26.207).
Di sisi lain, struktur harga di time frame harian masih menunjukkan pola bearish. Rejection harga dari area atas di $2,60 (Rp42.336) beberapa waktu lalu membuat swing structure belum berubah. Namun demikian, indikator RSI harian yang kini telah kembali ke atas angka 50 memberi sinyal bahwa tekanan jual mulai melemah.
Kapitalisasi Pasar dan Performa Mingguan
Dalam sepekan terakhir, XRP mencatatkan kenaikan sebesar 4,16 persen. Kapitalisasi pasar Ripple saat ini tercatat sebesar $134,42 miliar atau setara dengan sekitar Rp2.189,3 triliun. Dengan volume perdagangan harian sebesar hampir $3 miliar, minat terhadap XRP tetap tinggi di kalangan investor ritel maupun institusional.
Selain XRP, beberapa aset kripto lain juga mencatat kinerja positif dalam 24 jam terakhir, seperti dogwifhat, Fartcoin, dan Aave sebagai top gainer. Di sisi lain, UNUS SED LEO, AB, dan Four menjadi top loser.
Kenaikan harga XRP ke atas $2,25 menandai dimulainya potensi tren naik jangka pendek. Sinyal teknikal mendukung potensi kenaikan lebih lanjut, terutama jika XRP mampu menembus resistensi penting di kisaran $2,32–$2,36. Di sisi lain, data pasar seperti outflow bursa dan turunnya rasio NVT menunjukkan adanya akumulasi oleh investor.
Meskipun struktur harga jangka menengah masih menunjukkan kecenderungan bearish, pergeseran indikator menuju zona positif memberi harapan bahwa XRP dapat kembali menguji level psikologis $2,50 dalam waktu dekat. Investor disarankan untuk memperhatikan dinamika volume dan pergerakan harga di zona resistensi untuk konfirmasi arah tren selanjutnya.
Sumber: coincentral.com
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.