Aset kripto XRP mengalami rebound signifikan dari tekanan jual yang sempat menjatuhkan harganya ke level $2,06 atau sekitar Rp33.451.
Meski sempat dilanda kekhawatiran teknikal akibat terbentuknya pola death cross, XRP justru menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, dengan para analis memperkirakan potensi reli menuju $2,50 (sekitar Rp40.645) dalam waktu dekat.
Saat artikel ini ditulis XRP diperdagangkan di kisaran $2,17 atau sekitar Rp35.622, mencatatkan penguatan setelah sebelumnya terkoreksi hingga 9% dalam sepekan terakhir.
Lonjakan harga ini turut disertai dengan lonjakan volume transaksi harian sebesar 73,9%, mencapai $3,5 miliar (sekitar Rp56,9 triliun), menurut data CoinMarketCap. Fenomena ini dianggap sebagai sinyal kembalinya minat beli investor terhadap kripto besutan Ripple Labs tersebut.
Rebound di Tengah Ancaman Death Cross
Rebound XRP terjadi di tengah terbentuknya pola death cross pada grafik per jam—suatu sinyal teknikal yang biasanya mengindikasikan tren turun jangka pendek. Pola ini terbentuk ketika rata-rata pergerakan jangka pendek (50-periode) melintasi ke bawah rata-rata pergerakan jangka panjang (200-periode).
Namun, alih-alih terpuruk lebih dalam, harga XRP justru bangkit dalam tujuh dari delapan jam terakhir, mematahkan ekspektasi bearish di pasar. Sejumlah analis menilai bahwa reaksi harga terhadap pola ini mengindikasikan kekuatan beli yang cukup solid di kalangan pelaku pasar.
Target Breakout di Atas $2,30
Dengan harga saat ini yang perlahan mendekati zona resistensi $2,20–$2,30 (sekitar Rp35.768–Rp37.393), para analis mulai menyoroti peluang breakout menuju $2,50. Wilayah ini bertepatan dengan rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 50 dan 100 hari, yang saat ini berada di sekitar $2,26 (Rp36.739).
Analis kripto independen Sahrin mengatakan bahwa XRP sempat menyentuh batas bawah indikator Bollinger Bands usai koreksi hari Kamis, dan kini tengah bergerak menuju batas atas di sekitar $2,50. Selain itu, indikator Relative Strength Index (RSI) di grafik 4 jam saat ini menuju level 50, yang menunjukkan potensi kelanjutan tren naik.
“Jika RSI berhasil menembus ke atas 50 dan MACD mengonfirmasi crossover bullish, maka reli menuju $2,50 bisa sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat,” ujar Sahrin.
Pola Historis Mirip Tahun 2017
Investor jangka panjang XRP menyebut kondisi pasar saat ini sebagai pengulangan pola 2017, di mana XRP sempat tertahan dalam fase konsolidasi selama lebih dari 200 hari sebelum akhirnya mencetak reli spektakuler. Kini, setelah sekitar 190 hari berfluktuasi di rentang $2,20 hingga $2,80 (Rp35.768–Rp45.522), analis menilai bahwa XRP berada di ambang pergerakan besar berikutnya.
“Saat ini seperti ketenangan sebelum badai besar,” ungkap salah satu analis pasar. Namun ia juga mengingatkan potensi false breakout atau retracement ke zona $2,00–$2,08 (Rp32.516–Rp33.816) jika tekanan jual kembali meningkat.
Faktor Regulasi dan Sentimen Makro
Meski optimisme teknikal meningkat, pasar XRP masih dibayangi ketidakpastian hukum. Gugatan antara Ripple Labs dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terus menjadi sorotan utama. Setiap perkembangan dalam kasus hukum ini memiliki potensi besar untuk menggerakkan harga XRP secara signifikan, baik ke atas maupun ke bawah.
Sementara itu, dari sisi makroekonomi, data ketenagakerjaan AS menunjukkan bahwa 139.000 pekerjaan baru tercipta selama bulan Mei, lebih tinggi dari ekspektasi. Tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2%. Namun, ekonom seperti Mark Zandi dari Moody’s memperingatkan bahwa tekanan inflasi dan usulan tarif dari mantan Presiden Donald Trump dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ini menjadi variabel penting bagi keputusan suku bunga The Fed yang selanjutnya, yang secara langsung memengaruhi selera risiko investor di pasar kripto.
Kendati menunjukkan tanda-tanda pemulihan, XRP masih diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 50, 100, dan 200 periode pada time frame harian. Hal ini menunjukkan bahwa tren jangka panjang belum sepenuhnya pulih.
“Kalau volume transaksi menurun atau tekanan makro kembali meningkat, potensi koreksi ke bawah tetap terbuka. Level support kunci ada di kisaran $2,00,” ujar seorang analis teknikal dari TradingView.
Menuju Breakout atau Gagal Lagi?
Dengan meningkatnya volume dan indikator teknikal yang mulai menunjukkan arah positif, banyak pelaku pasar mulai berspekulasi bahwa XRP sedang mempersiapkan diri untuk reli menuju $2,50 (Rp40.645). Namun, ketidakpastian hukum dan tekanan makro tetap menjadi variabel penting yang tidak bisa diabaikan.
Apabila harga mampu bertahan di atas $2,26 (Rp36.739) dan menembus resistensi teknikal dalam beberapa sesi ke depan, XRP berpeluang besar untuk memulai reli jangka menengah. Sebaliknya, jika gagal mempertahankan momentum, aksi jual bisa kembali menekan harga menuju zona support $2,00–$2,08.
Bagi investor ritel, pertarungan harga XRP saat ini bukan hanya soal teknikal semata, tetapi juga penantian akan kejelasan hukum dan sentimen pasar global. Dengan volatilitas yang tinggi dan potensi upside yang besar, XRP tetap menjadi salah satu aset kripto yang paling menarik untuk dipantau dalam waktu dekat.
Sumber: Bravenewscoin.com
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.