Crypto

Optimisme ETF Dorong Prediksi Kenaikan Harga Solana hingga USD 300

Optimisme terhadap persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) spot berbasis Solana (SOL) mendorong lonjakan minat investor terhadap salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar saat ini. Seiring peluang persetujuan ETF yang meningkat, analis memprediksi harga SOL dapat mencapai USD 300 atau setara dengan Rp4.872.300 (kurs Rp16.241/USD) dalam waktu dekat.

Menurut Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg, peluang persetujuan ETF spot Solana oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) kini mencapai 90%. Angka ini meningkat signifikan dari estimasi sebelumnya di angka 70%, menandakan perubahan pendekatan regulator terhadap aset kripto non-Bitcoin.

Lembaga seperti VanEck, Grayscale, dan Bitwise telah mengajukan pembaruan dokumen S-1 mereka sesuai permintaan SEC. Fokus utamanya adalah pada mekanisme penebusan in-kind dan kemungkinan integrasi fitur staking, yang sebelumnya belum dijadikan pertimbangan dalam proposal ETF berbasis kripto.

Dengan tenggat waktu 30 hari bagi SEC untuk menanggapi revisi tersebut, peluang persetujuan resmi pada bulan Juli 2025 menjadi sangat realistis.

Pergerakan Harga Dari Koreksi Menuju Potensi Reli

Meskipun harga Solana sempat terkoreksi hampir 4% menjadi USD 159 (sekitar Rp2.582.319), para analis tetap melihat prospek bullish. Struktur teknikal menunjukkan pola Cup and Handle yang menjadi sinyal kuat untuk potensi breakout.

Jika SOL mampu melewati resistance utama di kisaran USD 160–165 (Rp2.598.560–Rp2.679.765), maka target jangka pendek bisa naik ke USD 178 (Rp2.891.000), bahkan USD 210 (Rp3.410.610). Target jangka menengah di USD 300 (Rp4.872.300) dinilai cukup realistis jika ETF disetujui dan volume perdagangan tetap tinggi.

Beberapa analis bahkan menyebut target ekstrem di angka USD 2.000 (Rp32.482.000), terutama jika terjadi reli besar-besaran pasca persetujuan ETF ditambah dengan pembaruan teknologi jaringan Solana.

Aktivitas On-Chain Menguat, Dukungan Institusional Meningkat

Dari sisi fundamental, jaringan Solana menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif. Total Value Locked (TVL) melonjak ke 56,8 juta SOL atau sekitar USD 9,1 miliar (Rp147,793 triliun). Ini adalah angka tertinggi sejak Juni 2022 dan melonjak drastis dari hanya USD 500 juta di awal 2023.

Jumlah alamat aktif harian naik 38,5% menjadi 2,7 juta, sementara aplikasi-aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang dibangun di atas jaringan Solana juga mencatat pertumbuhan pengguna unik hingga 77%.

Sinyal lain datang dari pasar derivatif. Open interest dalam kontrak berjangka Solana meningkat 12% ke angka USD 7,54 miliar (Rp122,505 triliun), yang hanya 12% lebih rendah dari rekor tertinggi sebelumnya pada Januari 2025.

Sentimen Pasar Antara Akumulasi Strategis dan Kewaspadaan

Menurut data dari CryptoQuant, volume perdagangan Solana tengah mengalami fase penurunan di banyak bursa kripto. Meskipun sekilas terlihat negatif, penurunan ini justru diartikan oleh analis sebagai fase accumulation—strategi umum menjelang pemicu besar seperti ETF.

Jika volume mulai meningkat kembali setelah fase konsolidasi ini, pergerakan harga yang besar hampir pasti akan terjadi.

Prediksi harga Solana di tahun 2025 bervariasi, dengan proyeksi konservatif dari Doo Prime menempatkan harga tertinggi di USD 336,25 (Rp5.462.131) dan rata-rata harga tahunan di USD 302,69 (Rp4.915.834). Namun, trader agresif seperti CryptoZachLA percaya harga bisa menyentuh USD 450 (Rp7.308.450) jika seluruh katalis bekerja secara bersamaan.

Namun demikian, beberapa risiko tetap perlu diwaspadai, termasuk potensi tekanan jual dari token lama yang kembali aktif, ketidakpastian regulasi, serta kompetisi dari jaringan Layer-1 lainnya seperti Avalanche, Cosmos, Sui, dan Aptos.

Optimisme terhadap persetujuan ETF spot Solana mendorong lonjakan sentimen positif, baik dari sisi teknikal, fundamental, hingga dukungan institusional. Dengan harga saat ini di kisaran USD 159 (Rp2.582.319), banyak analis menilai potensi upside SOL masih terbuka lebar.

Namun, seperti dalam semua investasi aset digital, penting bagi investor untuk tetap memperhatikan risiko dan melakukan analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan.

Sumber: FXLeader.scom

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.