Dogecoin (DOGE), salah satu meme coin yang paling populer, kembali menjadi sorotan setelah mengalami pergerakan harga yang menarik.
Dalam beberapa hari terakhir, DOGE menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari tekanan jual besar-besaran yang sempat mendorong harga turun di bawah level psikologis $0,20.
Saat artikel ini ditulis, harga Dogecoin berada di kisaran $0,195 atau setara dengan Rp3.187 (berdasarkan kurs Rp16.340 per dolar AS).
Elon Musk dan Dampaknya terhadap Dogecoin
Salah satu katalis utama yang memicu pergerakan harga Dogecoin kali ini adalah kabar mundurnya Elon Musk dari perannya di “Department of Government Efficiency” (DOGE)—sebuah inisiatif pemerintah AS yang kebetulan memiliki singkatan sama dengan Dogecoin.
Meski tidak secara langsung berkaitan, komunitas kripto menanggapi langkah ini dengan positif, mengingat pengaruh Musk yang signifikan terhadap DOGE sejak awal.
Pada tahun 2021, harga DOGE pernah melonjak dari $0,009 menjadi $0,73 usai Musk beberapa kali mencuit dukungannya di Twitter (kini X).
Kini, meski tidak lagi aktif dalam lembaga tersebut, keputusan Musk dianggap membuka jalan bagi potensi kenaikan kembali harga DOGE, dengan beberapa analis memprediksi kenaikan hingga 40% apabila momentum pasar tetap terjaga.
Spekulasi Reversal Harga: Antara Harapan dan Kenyataan
Kenaikan harga DOGE sebesar 1,7% dalam 24 jam terakhir menjadi sinyal awal yang menggembirakan bagi investor.
Para analis teknikal memperkirakan bahwa Dogecoin bisa menembus resistance di level $0,22–$0,25, atau sekitar Rp3.594–Rp4.085, jika volume perdagangan dan sentimen pasar terus menguat.
Namun, tidak semua pihak optimistis. Analis Vishal Dixit memperingatkan bahwa tekanan bearish masih membayangi DOGE, terutama jika gagal mempertahankan level support di $0,19.
Jika momentum pembeli melemah, DOGE bisa kembali merosot ke $0,16 atau sekitar Rp2.614, yang akan menghapus sebagian besar keuntungan jangka pendek.
Altcoin Baru Muncul sebagai Alternatif
Sementara Dogecoin menghadapi ketidakpastian, altcoin baru seperti JetBolt (JBOLT) dan StratoVM ($SVM) mulai menarik perhatian investor kripto.
JetBolt adalah token baru berbasis jaringan Skale yang menawarkan transaksi tanpa biaya gas, fitur staking sosial, serta alat analitik berbasis kecerdasan buatan (AI).
Mengutip DisruptAfrica.com, dalam presale terbarunya, JetBolt berhasil menjual lebih dari 356 juta token dan mengumpulkan dana lebih dari $3,2 juta.
Tak kalah mencolok, StratoVM mencatatkan lonjakan harga hingga 2.939% dan kini dianggap sebagai proyek Layer-2 paling menjanjikan di ekosistem Bitcoin DeFi (BTCFi).
Proyek ini menawarkan infrastruktur skalabilitas tinggi bagi pengembang, sekaligus solusi efisiensi biaya bagi pengguna Bitcoin.
Proyek seperti JetBolt dan StratoVM menawarkan nilai lebih dalam bentuk fitur inovatif dan dukungan teknologi blockchain yang lebih kuat.
Dengan semakin banyaknya pilihan altcoin dengan fitur riil, investor kini dihadapkan pada opsi yang lebih beragam dalam strategi diversifikasi portofolio mereka.
Prediksi harga Dogecoin untuk jangka pendek menunjukkan potensi penguatan, terutama jika didukung oleh sentimen pasar dan kabar seputar tokoh besar seperti Elon Musk. Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati dan tidak hanya bergantung pada tren sementara.
Sementara DOGE masih berjuang untuk menembus level resistensi, altcoin baru seperti JetBolt dan StratoVM muncul sebagai pesaing serius yang menawarkan utilitas nyata dan prospek pertumbuhan jangka panjang.
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.