Gigi Dall’Igna, manajer umum Ducati Corse, memberikan peringatan serius tentang menipisnya keunggulan Ducati di ajang MotoGP musim 2025. Setelah pekan balap di Republik Ceko, di mana para rival berhasil mengisi empat dari enam posisi podium, Dall’Igna menegaskan bahwa ini saatnya Ducati fokus kembali pada pengembangan motor, bukan hanya menikmati kemenangan yang sudah diraih.
Dominasi Ducati, yang sempat terlihat tak terbendung, kini mulai tergerus. Marc Marquez, pembalap andalan Ducati, berhasil meraih kemenangan kelima secara beruntun dalam format Grand Prix dan Sprint, memperlebar jarak poinnya menjadi 120 angka dari adiknya, Alex Marquez. Namun, performa keseluruhan tim pabrikan ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang harus segera diantisipasi.
Persaingan MotoGP Semakin Ketat
Meski Marc Marquez masih menjadi bintang dengan kemenangan gemilang, hasil balapan di Republik Ceko menunjukkan persaingan yang semakin ketat. Pembalap KTM, Pedro Acosta dan Enea Bastianini, berhasil naik podium Sprint bersama Marquez setelah Francesco Bagnaia terpaksa menahan laju motor karena peringatan tekanan ban. Sementara itu, Marco Bezzecchi dari Aprilia dan Acosta menjadi pesaing terdekat Marquez di ajang Grand Prix.
Di sisi lain, hanya Marquez dan Bagnaia yang mampu finis di posisi sepuluh besar dari tim Ducati. Alex Marquez dari Gresini mengalami kecelakaan di awal balapan, dan rekan setimnya, Fermin Aldeguer, harus puas di posisi sebelas setelah terkena penalti pasca balapan. Sedangkan Fabio di Giannantonio, pembalap VR46 yang menggantikan Franco Morbidelli yang cedera, finis di posisi ke-16, tertinggal hampir 25 detik dari Marquez.
Dall’Igna mengakui bahwa keunggulan teknis Ducati mulai terkikis. Para pesaing memanfaatkan konsesi pengembangan yang tidak dimiliki Ducati, yang membuat persaingan semakin ketat di pertengahan musim ini.
“Rival kami sudah bangkit dan memperbaiki performa mereka, jadi sekarang waktunya kami kembali bekerja keras daripada berfokus pada liburan,” ujar Dall’Igna kepada Sky Italia. “Keunggulan yang kami miliki di awal musim kini menyusut. Oleh karena itu, kami harus memanfaatkan jeda musim panas untuk mencari solusi pengembangan yang lebih baik.”
Menurutnya, Ducati cukup konservatif dalam melakukan pengembangan di awal musim. Hal ini diprediksi akan menyebabkan stagnasi performa di pertengahan musim. Selain itu, pesaing memiliki lebih banyak konsesi dalam hal penggunaan ban untuk pengujian privat, yang membantu mereka meningkatkan motor lebih cepat.
Performa Bagnaia yang Tetap Menjanjikan
Walau tertinggal jauh dari Marquez dalam klasemen, Dall’Igna memuji penampilan Bagnaia, terutama setelah kejadian kurang beruntung saat Sprint di Republik Ceko.
“Francesco memang kurang beruntung karena kesalahan dari pihak kami, dan saya merasa bertanggung jawab atas hal itu,” ucap Dall’Igna. “Namun, dia berhasil meraih posisi pole, tampil hebat di Sprint, dan juga balapan utama hari Minggu. Ini mungkin akhir pekan terbaiknya sejauh ini.”
Bagnaia sempat mengeluhkan kurangnya kemampuan pengereman motor 2025. Dall’Igna memastikan bahwa tim terus berupaya memperbaiki masalah tersebut bersama pembalapnya.
“Kami perlahan-lahan memperbaiki masalah ini meskipun masih ada kendala. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tapi kami bekerja keras bersama Francesco dan yakin akan melewati tantangan ini.”
Di klasemen sementara, Bagnaia berada di posisi ketiga, dengan jarak 169 poin dari Marquez yang memimpin.