Brad Binder, pembalap asal Afrika Selatan, akan kembali meramaikan lintasan Brno pada MotoGP 2025. Lima tahun setelah mencetak kemenangan bersejarah di MotoGP Ceko 2020 yang juga menjadi kemenangan perdana KTM di kelas premier, Binder masih merasakan antusiasme luar biasa menghadapi balapan akhir pekan ini.
Kemenangan tersebut menjadi tonggak penting dalam karier Binder sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai bintang baru di dunia MotoGP. Kini, di usia 29 tahun dan sebagai pembalap utama KTM, ia bertekad mengulang kesuksesan meski musim 2025 belum berjalan mulus bagi timnya.
Dalam jumpa pers hari Kamis, Binder mengungkapkan kegembiraannya kembali ke Brno. “Selalu menyenangkan bisa kembali ke trek yang menyimpan kenangan spesial. Tapi Brno ini lebih dari itu, gila rasanya sudah lima tahun berlalu!” ujarnya penuh semangat.
Meskipun pernah meraih kemenangan kedua di Red Bull Ring pada 2021 saat kondisi hujan, Binder belum berhasil naik podium utama lagi sejak itu. Sepanjang musim 2025, hasil terbaiknya baru finis di posisi keenam, sementara KTM masih berjuang untuk mendapatkan podium pertama mereka.
Kembalinya Brno ke kalender MotoGP membawa harapan baru bagi Binder dan KTM. Lintasan ikonik ini telah diaspal ulang, meningkatkan kualitas permukaan dan menawarkan grip yang lebih baik. Perbaikan ini dinilai dapat membantu performa motor KTM RC16 yang sempat tidak konsisten dalam beberapa seri terakhir.
Binder menilai karakter trek Brno, dengan tikungan panjang dan akselerasi lambat di beberapa titik, sangat cocok dengan gaya balap serta motor yang ia gunakan. “Namun, kami baru bisa memastikan setelah menjalani sesi latihan pertama,” katanya.
Progres Tim KTM dan Tantangan Musim 2025
Dalam sesi tes pribadi sebelumnya, para pembalap melaporkan waktu putaran di Brno kini jauh lebih cepat dibanding rekor lama, yang menunjukkan peningkatan signifikan dari segi grip akibat aspal baru. Binder pun mengakui hal ini menjadi motivasi tambahan di awal akhir pekan balapan.
“Kami sempat mengalami penurunan performa, tapi sekarang rasanya mulai menemukan kembali ritme yang tepat,” jelasnya.
Meski demikian, KTM menghadapi tantangan teknis sepanjang musim ini, terutama masalah getaran atau chatter yang mengganggu kestabilan motor, baik di roda depan maupun belakang. “Awal musim cukup sulit dengan chatter ekstrem, tapi sekarang sudah lebih terkendali meski grip depan masih kurang,” tambah Binder.
Dengan posisi klasemen sementara di peringkat ke-12, Binder tertinggal dari rekan setimnya Pedro Acosta yang berada di posisi ke-8, serta Maverick Vinales dari tim Tech3 KTM yang kini tengah cedera dan berada di urutan ke-11.
Brad Binder tidak hanya datang ke Brno untuk mengenang masa lalu, tetapi juga untuk menciptakan momen kebangkitan di tengah musim yang kurang memuaskan. Dengan lintasan yang kini lebih bersahabat dan pengalaman yang semakin matang, ia yakin mampu bersaing di level tertinggi.
“Saya merasa kami sudah di jalur yang benar. Kami hanya butuh satu hasil bagus untuk mengembalikan kepercayaan diri seluruh tim,” tutup Binder optimis.