Crypto

Dogecoin Anjlok ke Level $0,17, Analis Soroti Pola Teknis dan Potensi Tren Lanjutan

Dogecoin (DOGE) kembali melemah tajam dalam 24 jam terakhir. Harga DOGE turun 7,5%, dari $0,176 ke $0,164 sebelum akhirnya sedikit pulih ke kisaran $0,1701. Jika dikonversi dengan kurs Rp16.365 per USD, harga DOGE saat ini berada di sekitar Rp2.785 per koin.

Penurunan ini menjadi sinyal tambahan bahwa Dogecoin masih bergerak dalam tren bearish jangka menengah, di tengah tekanan eksternal yang membebani seluruh pasar kripto.

Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran menjadi pemicu utama aksi jual aset berisiko, termasuk kripto. Investor global memilih sikap defensif, menjauhi instrumen dengan volatilitas tinggi seperti DOGE.

Selain itu, kebijakan moneter Federal Reserve juga turut menambah tekanan. Bank sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bunga tinggi di level 4,25%–4,50% dan melanjutkan pengetatan neraca, yang membatasi aliran likuiditas ke pasar kripto.

Volume Jatuh, Harga DOGE Konsolidasi

Aksi jual paling intens terjadi antara pukul 15:00 hingga 16:00 UTC, dengan lebih dari 700 juta unit DOGE diperdagangkan. Harga sempat menyentuh titik terendah $0,164 (sekitar Rp2.683) sebelum rebound ke kisaran $0,168 – $0,171 (Rp2.750 – Rp2.799).

Volume perdagangan kemudian menurun tajam, menandakan pasar sedang menunggu konfirmasi arah selanjutnya. Secara teknikal, DOGE kini membentuk pola descending triangle, dengan resistensi di $0,171 dan support kuat di $0,1705.

Analisis teknikal menguatkan kekhawatiran pasar. Indikator Logarithmic MACD (LMACD) menunjukkan DOGE berada dalam fase melemah. Garis LMACD saat ini di angka 0.1440, berada di bawah garis sinyal di 0.1704, sementara histogram mencatat angka -0.0263—semua mengindikasikan pelemahan momentum.

Menurut analis teknikal Tony “The Bull” Severino, pola ini mencerminkan situasi serupa seperti pada 2018 dan 2022, saat DOGE mengalami tren penurunan berbulan-bulan pasca pelemahan LMACD.

“Indikator LMACD bulanan menunjukkan DOGE kemungkinan besar masih dalam fase downtrend. Ini pola yang mirip dengan siklus-siklus sebelumnya,” ujar Severino.

Masih Ada Peluang Rebound?

Meskipun indikator teknikal cenderung bearish, sebagian analis lain tetap optimis. Trader Tardigrade menyebut bahwa Dogecoin mungkin sedang memasuki fase konsolidasi menuju pola akumulasi. Menurutnya, jika DOGE mampu bertahan di kisaran $0,18 – $0,20 (Rp2.946 – Rp3.273), maka ada peluang untuk breakout menuju $0,6533 (Rp10.688), atau naik lebih dari 260%.

Namun, skenario ini sangat bergantung pada apakah DOGE mampu mempertahankan support jangka pendek dan mendapatkan dorongan positif dari faktor eksternal seperti berita pasar, komunitas, atau dukungan tokoh publik.

Sementara itu, data dari platform CoinGlass menunjukkan open interest DOGE di pasar derivatif naik 0,08%. Meski angka ini kecil, tetap mengindikasikan adanya minat yang mulai tumbuh di tengah tekanan harga.

Volume perdagangan derivatif pun tetap tinggi, yang biasanya menandakan pasar sedang menanti pergerakan besar — baik itu bullish maupun bearish. Dalam konteks ini, perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada apakah DOGE akan tembus support $0,164 atau justru memantul menuju resistance yang lebih tinggi.

Dengan harga saat ini di sekitar $0,1701 atau setara Rp2.785, Dogecoin masih jauh dari puncak historisnya di $0,74 (Rp12.090). Kombinasi tekanan geopolitik, kebijakan moneter ketat, serta sinyal teknikal negatif membuat prospek DOGE dalam jangka pendek terlihat suram.

Namun sejarah menunjukkan, DOGE punya daya tarik tersendiri yang bisa mendongkrak nilainya secara tiba-tiba — terutama jika sentimen pasar kembali pulih dan dukungan komunitas menguat.

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.