Crypto

Harga Dogecoin Anjlok 7% Usai Data Inflasi AS, Spekulasi ETF Tak Mampu Dorong Pasar

Harga Dogecoin (DOGE) merosot lebih dari 7% dalam 24 jam terakhir, turun di bawah level psikologis $0,19 atau sekitar Rp3.080 (kurs Rp16.216 per USD). Koreksi tajam ini terjadi seiring dengan sentimen negatif di pasar kripto global menyusul rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Mei 2025.

Berdasarkan data dari platform perdagangan aset kripto, Dogecoin sempat menyentuh titik terendah harian di kisaran $0,183 atau Rp2.971, sebelum sedikit rebound di sesi perdagangan Asia. Penurunan ini juga menandai kegagalan para investor bullish memanfaatkan momentum spekulasi seputar kemungkinan persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Dogecoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Inflasi AS Tekan Pasar Kripto

Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data Consumer Price Index (CPI) pada 11 Juni 2025 yang menunjukkan inflasi utama bulan Mei naik menjadi 2,4% secara tahunan. Angka ini sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 2,5%. Namun demikian, ini merupakan kenaikan pertama sejak Januari 2025, yang menimbulkan kekhawatiran akan arah kebijakan moneter ke depan.

Sementara itu, inflasi inti (Core CPI), yang tidak memasukkan harga energi dan pangan, tercatat sebesar 2,8%—juga di bawah prediksi analis yang memperkirakan 2,9%. Data ini semula diharapkan memberi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga, namun sebaliknya, pasar kini menilai peluang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat telah mengecil drastis.

Akibatnya, aset-aset berisiko seperti kripto mengalami tekanan jual. Bitcoin dan Ethereum masing-masing juga mengalami penurunan harian sekitar 3-4%. Dogecoin, yang memiliki volatilitas lebih tinggi, terkena dampak paling signifikan.

Volume Perdagangan DOGE Turun

Selain penurunan harga, Dogecoin juga mencatatkan penurunan volume perdagangan harian sebesar 16%, dengan nilai transaksi hanya mencapai $1,36 miliar atau sekitar Rp22,06 triliun. Hal ini menunjukkan melemahnya minat beli dari pelaku pasar.

Open interest pada kontrak berjangka (futures) DOGE juga turun 5,38% menjadi $2,08 miliar atau sekitar Rp33,73 triliun, mengindikasikan meningkatnya tekanan jual dan keluarnya dana dari pasar derivatif Dogecoin.

Secara teknikal, analis mencatat bahwa DOGE harus mampu kembali menembus level support kunci di $0,19 (Rp3.080) agar tren jangka pendek tetap bullish. Jika gagal, ada kemungkinan harga DOGE akan terus turun ke level support selanjutnya di $0,12 atau sekitar Rp1.945.

Spekulasi ETF Dogecoin Belum Dorong Reli Harga

Meskipun pasar berada dalam tekanan, optimisme masih muncul dari spekulasi mengenai potensi persetujuan ETF Dogecoin oleh SEC. Berdasarkan data dari platform prediksi terdesentralisasi Polymarket, peluang persetujuan ETF DOGE mencapai 69% untuk tahun 2025.

Jika disetujui, ETF Dogecoin akan menjadi sarana bagi investor institusi untuk mendapatkan eksposur terhadap aset ini tanpa harus langsung membeli kripto tersebut. Persetujuan ini bisa membuka aliran modal besar ke dalam Dogecoin, seperti yang telah terjadi pada Bitcoin pasca persetujuan ETF spot awal tahun ini.

Namun demikian, optimisme ini belum mampu menopang harga dalam jangka pendek, mengingat tekanan makroekonomi yang lebih dominan.

Akumulasi Institusi dan Sentimen Ritel Masih Negatif

Meskipun tekanan jual tinggi, data on-chain menunjukkan adanya akumulasi oleh investor besar (whale) di sekitar level dukungan harga saat ini. Volume transaksi bernilai besar meningkat dalam beberapa hari terakhir, menunjukkan ketertarikan institusi terhadap DOGE dalam kondisi harga diskon.

Namun, berbeda dengan institusi, investor ritel cenderung masih bersikap hati-hati. Sentimen di kalangan komunitas DOGE di media sosial seperti Reddit dan X (Twitter) masih bernuansa negatif, memperlihatkan ketidakyakinan terhadap potensi reli dalam waktu dekat.

Dengan tekanan dari sisi makroekonomi dan kurangnya kekuatan beli yang signifikan, harga Dogecoin masih berpotensi melemah dalam beberapa hari ke depan. Namun spekulasi ETF dan adopsi teknologi baru tetap menjadi faktor pendukung jangka menengah hingga panjang.

Untuk saat ini, para trader disarankan mencermati pergerakan harga di sekitar $0,19 (Rp3.080). Jika level ini tidak mampu dipertahankan, kemungkinan besar DOGE akan kembali menguji support yang lebih dalam.

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.