Harga Dogecoin (DOGE) menunjukkan tren yang menarik bagi para analis teknikal dan pelaku pasar kripto. Saat ini, Dogecoin diperdagangkan dalam kisaran harga antara USD 0,18 hingga USD 0,24, atau sekitar Rp2.928 hingga Rp3.904 dengan kurs Rp16.267 per dolar AS. Meskipun pergerakannya tampak stagnan dalam jangka pendek, pola historis Dogecoin dalam dua siklus sebelumnya memberikan sinyal bahwa mata uang kripto berbasis meme ini bisa saja sedang menuju fase kenaikan berikutnya.
Salah satu analis kripto yang menyoroti potensi ini adalah Javon Marks. Dalam analisanya yang dipublikasikan oleh Bitcoinist.com, Marks menjelaskan bahwa harga Dogecoin dalam dua siklus utama sebelumnya menunjukkan keterkaitan yang kuat dengan pola ekstensi Fibonacci. Dalam kedua siklus tersebut, Dogecoin tidak hanya mencapai, tetapi juga melampaui level Fibonacci 1.618 yang dihitung dari dasar siklusnya.
Pola Siklus Sebelumnya dan Ekstensi Fibonacci
Siklus pertama Dogecoin terjadi antara 2014 hingga 2017, dengan titik terendah pada tahun 2015 di harga USD 0,00009 (sekitar Rp1,46). Dari titik ini, harga DOGE naik hingga melampaui level Fibonacci 1.618, mencapai harga tertinggi lebih dari USD 0,00748 (sekitar Rp121,67) pada tahun 2018. Kenaikan tersebut setara dengan lebih dari 8.200% dari harga dasar.
Siklus kedua berlangsung dari 2017 hingga 2021. Dalam periode ini, DOGE sempat berkonsolidasi di harga sekitar USD 0,00168 (Rp27,32) sepanjang 2020, sebelum akhirnya melonjak pada awal 2021. DOGE berhasil menembus level Fibonacci 1.0 di USD 0,11773 (Rp1.914) dan kemudian melampaui level 1.618 di USD 0,39921 (Rp6.495). Kenaikan berlanjut hingga mencapai harga tertinggi sepanjang masa di USD 0,7326 (Rp11.925) pada Mei 2021, mencatatkan lonjakan sekitar 43.000% dari dasar siklus.
Mengacu pada pola yang sama, Marks menilai bahwa siklus ketiga Dogecoin saat ini dimulai dari harga terendah pada masa pasar bearish 2022, yakni USD 0,06036 (sekitar Rp982). Level ini menjadi titik nol Fibonacci yang dijadikan acuan untuk menghitung potensi pergerakan harga di siklus kali ini.
Berdasarkan proyeksi ekstensi Fibonacci, level 1.618 dalam siklus ini berada di kisaran USD 2,28008 atau sekitar Rp37.111. Jika harga Dogecoin berhasil menembus titik tersebut, maka aset ini akan mengalami kenaikan sekitar 3.670% dari harga saat ini. Sebagai informasi, pada saat artikel ini ditulis, Dogecoin diperdagangkan di harga USD 0,1912 atau Rp3.111, naik sekitar 5,5% dalam 24 jam terakhir.
Kemungkinan Terulangnya Pola Historis
Dalam dua siklus sebelumnya, DOGE tak hanya menyentuh level Fibonacci 1.618, tetapi juga melampauinya. Jika pola ini kembali terjadi, bukan tidak mungkin harga Dogecoin akan melebihi USD 2,28, membuka peluang bagi pencapaian harga baru yang lebih tinggi.
Selain itu, setiap kali DOGE menembus level Fibonacci penting dalam satu siklus, harga dasar untuk siklus berikutnya juga mengalami peningkatan. Artinya, jika Dogecoin berhasil mencapai atau melampaui USD 2,28 di siklus ini, harga dasar pada fase bearish mendatang kemungkinan besar tetap akan berada di atas ambang psikologis USD 1 (Rp16.267).
Meski analisis teknikal seperti Fibonacci memberikan panduan dan arah proyeksi, investor tetap diingatkan bahwa pasar kripto sangat volatil dan dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal, seperti kebijakan makroekonomi, adopsi pasar, serta sentimen komunitas. Karena itu, keputusan investasi sebaiknya dilakukan dengan riset yang matang dan manajemen risiko yang tepat.
Dengan sejarah pergerakan harga yang mengikuti pola tertentu dan proyeksi teknikal yang mendukung, Dogecoin kini menjadi salah satu aset kripto yang layak dipantau, terutama bagi investor yang memperhatikan siklus jangka panjang.
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.