Perusahaan pengelola cadangan Bitcoin asal Jepang, Metaplanet, kembali memperkuat portofolionya dengan membeli 1.088 Bitcoin senilai sekitar 117,3 juta dolar AS. Dengan langkah ini, total cadangan Bitcoin Metaplanet kini mencapai 8.888 BTC.
Dalam pengumuman resmi yang dirilis, Metaplanet mengungkapkan rata-rata harga pembelian Bitcoin yang dimilikinya sebesar 93.354 dolar AS per koin. Harga ini membuat perusahaan berhasil meraih imbal hasil sebesar 10,6% dari harga Bitcoin saat ini.
Selama 12 bulan terakhir, strategi investasi Bitcoin Metaplanet memberikan yield sebesar 225%. Perhitungan ini berdasarkan rasio antara total Bitcoin yang dimiliki dengan jumlah saham yang beredar.
Kinerja positif ini juga tercermin pada harga saham Metaplanet yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo, yang naik hampir 200% dalam sebulan terakhir dan kini berada di level ¥1.171.
Metaplanet merupakan perusahaan pertama dan satu-satunya di Jepang yang secara khusus mengelola cadangan Bitcoin. Saat ini, kapitalisasi pasar perusahaan mencapai 3,82 miliar dolar AS, menempatkan Metaplanet sebagai perusahaan ke-3.217 paling bernilai di dunia.
Simon Peters, analis dari eToro, mengatakan bahwa sejak menerapkan strategi cadangan Bitcoin pada April tahun lalu, harga saham Metaplanet melonjak lebih dari 5.000%. “Jika harga Bitcoin terus naik, saham Metaplanet berpotensi terus meningkat,” ujarnya.
Pendanaan untuk pembelian Bitcoin ini dilakukan Metaplanet melalui penerbitan saham dan obligasi. Pada 28 dan 29 Mei, perusahaan menerbitkan obligasi ke-16 dan ke-17 senilai total 71 juta dolar AS. Pada 20 Mei lalu, perusahaan juga berhasil mengumpulkan dana 651,8 juta dolar AS dari penerbitan saham seri ke-13 hingga ke-17 dalam 60 hari.
Metaplanet bukan satu-satunya perusahaan publik yang memperbesar investasi di Bitcoin. GameStop, misalnya, baru-baru ini mengumumkan pembelian Bitcoin pertamanya.
Menurut Simon Peters, perusahaan publik kini menguasai hampir 4% dari total pasokan Bitcoin yang beredar, atau sekitar 800.000 BTC. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 300.000 BTC.
“Kita memasuki era baru di mana pembeli utama Bitcoin adalah perusahaan swasta, perusahaan publik, dan dana pensiun, bukan individu,” tambah Peters.
Analis TradeNation, David Morrison, memperkirakan lebih banyak perusahaan akan berinvestasi tidak hanya pada Bitcoin, tapi juga stablecoin, terutama dengan adanya regulasi baru di AS seperti GENIUS Act.
Alasan utama kenaikan minat ini adalah kekhawatiran terhadap risiko investasi obligasi pemerintah yang dulu dianggap aman, serta regulasi yang membuat kepemilikan Bitcoin langsung oleh institusi menjadi sulit di beberapa negara.
“Banyak investor institusional memilih berinvestasi lewat perusahaan publik agar terhindar dari hambatan regulasi,” kata Morrison.
Para ahli sepakat bahwa langkah korporasi ini dapat meningkatkan harga Bitcoin dan memberikan dampak positif bagi investor ritel. Meskipun harga Bitcoin semakin mahal, investor ritel masih dapat memiliki pecahan Bitcoin dan menikmati potensi kenaikan nilai.
Morrison menambahkan, adopsi luas oleh perusahaan akan membantu legitimasi dan mengurangi volatilitas pasar kripto, sehingga menarik lebih banyak investor.
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.