Harga Solana (SOL) menunjukkan tanda-tanda penguatan signifikan setelah menembus pola teknikal “cup and handle” yang kerap dianggap sebagai sinyal bullish dalam dunia analisis teknikal. Dalam 24 jam terakhir, harga SOL tercatat naik 7,25% dan kini berada di kisaran $160 atau sekitar Rp2.606.880 (dengan kurs Rp16.293/USD).
Lonjakan ini menjadi perhatian para analis karena formasi serupa juga pernah terjadi pada pertengahan hingga akhir 2024, yang kemudian diikuti oleh reli besar-besaran menuju level tertinggi sepanjang masa di atas $260 (sekitar Rp4.236.180). Dengan pola teknikal yang kini nyaris sempurna, banyak pihak meyakini bahwa Solana tengah berada di ambang breakout besar berikutnya.

Pola “cup and handle” pada grafik harian SOL terbentuk dari lengkungan harga berbentuk “U” (cup) yang dilanjutkan dengan fase konsolidasi singkat (handle). Saat ini, harga telah menembus bagian atas dari pola ini dan bergerak mendekati resistance penting, menandakan potensi kelanjutan tren naik.
Peristiwa serupa pernah terjadi antara Mei hingga September 2024. Saat itu, setelah pola ini terbentuk sempurna, harga SOL meroket menuju $260 hanya dalam waktu beberapa pekan. Jika pola ini kembali terbukti efektif, maka potensi kenaikan serupa bisa saja terjadi kembali dalam waktu dekat.
Tidak hanya dari sisi teknikal, data on-chain juga memberikan sinyal positif. Salah satu indikator yang mencolok adalah lonjakan Open Interest (OI) Solana, yang kini mencapai $2,88 miliar atau setara Rp46,95 triliun. OI merupakan total nilai kontrak derivatif terbuka dan mencerminkan seberapa besar modal yang aktif berpartisipasi dalam pasar.
Kenaikan OI yang seiring dengan naiknya harga SOL menandakan adanya aliran dana baru masuk ke pasar, yang biasanya menjadi tanda awal dari reli lanjutan. Dalam konteks ini, pasar terlihat sehat karena kenaikan harga bukan hanya didorong oleh spekulasi semata, melainkan juga oleh partisipasi aktif investor baru.
Sebaliknya, jika OI meningkat saat harga menurun, itu dapat diartikan sebagai sinyal bearish. Namun kondisi saat ini menunjukkan korelasi positif antara OI dan harga, memperkuat proyeksi bullish untuk jangka pendek.
Level Kunci yang Menentukan Arah Harga
Secara teknikal, SOL telah berhasil menembus Exponential Moving Average (EMA) 20-periode di grafik harian. EMA ini biasanya bertindak sebagai support atau resistance dinamis, dan ketika harga berada di atasnya, sering kali menandakan momentum naik yang kuat.
Jika harga terus bergerak naik dan berhasil menembus resistance di $171,60 (sekitar Rp2.798.874), maka jalan menuju target selanjutnya di $218,65 (sekitar Rp3.563.161) terbuka lebar. Target utama yang kini menjadi sorotan adalah $260, level tertinggi yang terakhir tercapai pada Desember 2024.
Namun, jika momentum gagal dipertahankan dan harga ditarik kembali ke bawah garis tren, ada kemungkinan koreksi menuju support di sekitar $138,10 (sekitar Rp2.251.833). Koreksi ini bisa menjadi fase konsolidasi sehat sebelum melanjutkan kenaikan lebih tinggi.
Fundamental Solana Tetap Kuat
Dukungan terhadap reli harga Solana tidak hanya datang dari aspek teknikal dan on-chain. Dari sisi fundamental, Solana terus mendapatkan perhatian berkat kecepatan transaksi tinggi dan biaya rendah, menjadikannya jaringan pilihan bagi pengembang aplikasi Web3, NFT, dan DeFi.
Dengan semakin banyaknya proyek yang dibangun di atas blockchain Solana, permintaan terhadap token SOL pun terus meningkat. Beberapa analis bahkan menyebut Solana sebagai salah satu altcoin dengan prospek pertumbuhan tertinggi di pasar kripto saat ini.
Terbentuknya pola bullish “cup and handle” dan lonjakan Open Interest menjadi kombinasi kuat yang memperkuat proyeksi kenaikan harga Solana dalam waktu dekat. Dengan target jangka menengah di kisaran $218 dan potensi menembus $260, investor kini memusatkan perhatian pada pergerakan harga dalam beberapa hari ke depan.
Namun, seperti biasa dalam dunia aset kripto, volatilitas tetap tinggi. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap berhati-hati, melakukan riset menyeluruh, dan menetapkan manajemen risiko yang sesuai sebelum mengambil keputusan investasi.
Sumber: ccn.com
Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.