Crypto

XRP Menguat di Tengah Penundaan Sidang Ripple dan SEC, Analis Prediksi Tembus $4,50

Aset kripto XRP mencuri perhatian investor setelah menunjukkan penguatan signifikan meski di tengah ketidakpastian hukum yang terus membayangi. Penundaan proses banding dalam kasus hukum antara Ripple Labs dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tidak menyurutkan optimisme pasar. Sebaliknya, para analis justru memprediksi potensi kenaikan harga XRP dalam waktu dekat, terutama bila penyelesaian hukum berpihak pada Ripple.

Pada Senin (16/6), Ripple dan SEC bersama-sama mengajukan permohonan kepada Pengadilan Banding Sirkuit Kedua Amerika Serikat untuk menunda proses banding hingga setidaknya 15 Agustus 2025. Permohonan ini diajukan seiring pengajuan permintaan “indicative ruling” kepada Hakim Analisa Torres di Pengadilan Distrik AS. Permintaan ini bertujuan untuk menghapuskan sanksi terhadap Ripple dan memungkinkan pembebasan dana escrow sebesar $125,035,150 yang saat ini ditahan.

Dalam usulan penyelesaian, SEC akan menerima denda sebesar $50 juta, sementara sisa dana sebesar $75 juta akan dikembalikan kepada Ripple. Bila Hakim Torres menyetujui proposal tersebut, proses banding akan dibatalkan, menandai berakhirnya pertarungan hukum yang sudah berlangsung sejak 2020.

Derivatif XRP Catat Lonjakan Aktivitas

Meskipun proses hukum tertunda, aktivitas di pasar derivatif XRP justru menunjukkan lonjakan signifikan. Menurut data CoinGlass, Open Interest (OI) untuk XRP melonjak hampir 3% menjadi $4,03 miliar, mencerminkan peningkatan minat beli dari para trader.

Tingkat pendanaan berbobot (weighted funding rate) juga naik ke level 0,0096%, mengindikasikan tekanan beli berbasis leverage yang meningkat. Meskipun terjadi likuidasi posisi long sebesar $9,27 juta dalam 24 jam terakhir—lebih tinggi dibandingkan likuidasi posisi short sebesar $6,46 juta—rasio long/short sebesar 0,996 menunjukkan keseimbangan pasar yang masih condong ke arah bullish.

Analis Optimistis: XRP Bisa Tembus $4,50

Dari sisi teknikal, analis menyoroti tren bullish yang mulai terbentuk sejak 7 April 2025. Harga XRP yang sebelumnya berada dalam koreksi selama 81 hari sejak Januari, berhasil membentuk higher low dan menembus garis resistance jangka panjang. Pada 16 Juni, XRP mencatat kenaikan harian sebesar 8%, lebih tinggi dari Bitcoin yang hanya naik sekitar 2% pada hari yang sama.

Jika XRP mampu menembus resistance $2,60, maka harga diprediksi akan melanjutkan reli ke target ekstensi Fibonacci 1,61 di kisaran $4,50. Hal ini mengacu pada pola gelombang Elliott, di mana XRP saat ini dianggap sedang berada di gelombang ketiga dari lima, yaitu fase kenaikan paling tajam dalam siklus tren.

Selain indikator teknikal, sentimen pasar turut diperkuat oleh spekulasi bahwa keputusan pengadilan akan segera diumumkan. John Deaton dari CryptoLaw memperkirakan peluang persetujuan proposal penyelesaian oleh Hakim Torres mencapai 70%. Beberapa pengamat meyakini bahwa keputusan tersebut bisa keluar dalam beberapa hari ke depan, yang berpotensi menjadi katalis kuat bagi lonjakan harga XRP.

Di media sosial, narasi optimisme juga menguat. Tagar #XRPBreakout dan #RippleVictory sempat menjadi tren di platform seperti X dan Telegram, memperlihatkan antusiasme komunitas investor terhadap potensi penyelesaian yang menguntungkan Ripple.

Risiko Tetap Ada, Tapi Momentum Positif Menguat

Meskipun outlook teknikal dan sentimen pasar mengarah ke arah positif, risiko tetap perlu diperhatikan. Jika Hakim Torres menolak proposal penyelesaian dan proses banding dilanjutkan, hal ini berpotensi menekan harga XRP kembali ke support kritis di EMA 200-hari di $2,09 atau bahkan ke level psikologis $1,79.

Namun sejauh ini, indikator teknikal seperti MACD yang menunjukkan sinyal beli dan RSI yang stabil di kisaran netral memperkuat skenario bullish. Jika tidak ada kejutan dari sisi hukum, XRP kemungkinan besar akan tetap berada dalam jalur naik, dengan target jangka pendek di $2,60 dan jangka menengah hingga $4,50.

Xrp Menguat Di Tengah Penundaan Sidang Ripple Dan Sec Analis Prediksi Kenaikan Harga 2

Penundaan proses hukum Ripple vs SEC ternyata tidak mengurangi keyakinan investor terhadap prospek XRP. Aktivitas di pasar derivatif, analisis teknikal, dan ekspektasi penyelesaian hukum semuanya menyatu dalam menciptakan sentimen positif. Jika skenario ideal terjadi, yaitu hakim menyetujui penyelesaian, XRP bisa menjadi salah satu aset kripto dengan performa terbaik pada paruh kedua tahun 2025.

Sumber: ccn.com

Artikel ini bukan merupakan saran atau rekomendasi investasi. Setiap langkah investasi dan perdagangan mengandung risiko, dan pembaca diharapkan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan.